News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengupas Perjalanan Industri Otomotif Hingga Era Mobil Listrik Lewat Karya Agus Tjahajana

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peluncuran buku Industri Otomotif untuk Negeri: Menjadi Pemain Utama Era Mobil Listrik karya Agus Tjahajana Wirakusumah diterbitkan oleh penerbit Pustaka Kaji, di Dreams Café by Honda, Senayan Park, pada Selasa (14/12/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menilik kembali sejarah perkembangan industri otomotif Tanah Air yang dimulai sejak era 1970-an hingga akhirnya terjun ke ranah elektrifikasi.

Industri strategis ini telah berkontribusi cukup signifikan selama 50 tahun lebih, bukan hanya bagi sektor ekonomi, namun juga bagi pembangunan sumber daya manusia di negeri ini.

Perkembangan dan kemajuan industri otomotif Indonesia juga semakin diakui dunia, terutama saat volume pasar otomotif Indonesia tembus satu juta unit sejak 2012, sehingga Indonesia masuk kelompok elite dunia "klub pasar satu juta unit".

Baca juga: Pengamat: Perusahaan Patungan TOBA dan Gojek Langkah Tepat Ambil Peluang Menuju Elektrifikasi

Sejak itu, pamor industri otomotif nasional semakin tinggi dan menarik banyak merek otomotif dunia menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksinya, sekaligus bagian dari rantai pasok global (global supply chain).

Sayangnya, perjalanan panjang dan dinamika industri otomotif Indonesia tidak banyak didokumentasikan dengan lengkap dan baik.

Dalam konteks inilah, buku berjudul Industri Otomotif untuk Negeri: Menjadi Pemain Utama Era Mobil Listrik karya Agus Tjahajana Wirakusumah diterbitkan oleh penerbit Pustaka Kaji, Jakarta dan diluncurkan di Dreams Café by Honda, Senayan Park, pada Selasa (14/12/2021).

Baca juga: Dukung Elektrifikasi, DFSK Gelora E Jadi Armada Mobil Listrik Damri, Ini Foto-fotonya

Buku ini hadir untuk memperkaya data dan dokumentasi industri otomotif nasional.

Tak hanya itu, buku ini juga hadir di tengah era baru industri menuju kendaraan zero emission dan upaya pemerintah menerapkan rezim pajak baru kendaraan bermotor, yakni pajak emisi atau carbon tax yang efektif sejak 16 Oktober 2021.

Buku yang mengupas industri otomotif Indonesia secara lengkap ini ditulis oleh Agus Tjahajana Wirakusumah, yang memiliki rekam jejak yang panjang mengurus industri ini sejak berkarir lama di Kementerian Perindustrian RI, hingga kini berkarir di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Buku ini dimulai dari fakta perniagaan mobil di Indonesia yang sudah ada sejak negara ini berada dalam masa pemerintah kolonial Belanda.

Perdagangan mobil pada era ini mendorong beberapa merek otomotif asal Amerika dan Eropa masuk ke Indonesia dengan mitra para pengusaha lokal.

Pengusaha lokal inilah yang memasarkan mobil asal Amerika dan Eropa dengan perannya sebagai importir.

Buku ini juga menuliskan soal para tokoh yang menjadi perintis industri otomotif berkembang di Indonesia, seperti William Soeryadjaya, Hadi Budiman dan Sjarnoebi Said, serta Soebronto Laras.

Mereka menjadi pembuka jalan bagi merek otomotif dunia bersama perusahaan atau kelompok usahanya, seperti PT Astra International Tbk, PT Honda Prospect Motor, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia dan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, serta PT Indomobil Sukses Makmur Tbk.

Baca juga: Bukan Hanya C+pod, Tiga Mobil Elektrifikasi Toyota Mejeng di IEMS 2021

Jasa mereka membuat merek otomotif dunia asal Jepang, seperti Toyota, Honda, Suzuki dan Mitsubishi ekspansi ke Indonesia sejak 1970-an hingga masih berkibar di industri saat ini.

Menariknya, buku ini juga menulis tentang perjuangan Indonesia membangun mobil merek nasional (mobnas) dengan konteks global.

Mulai era “mobnas” sebelum sedan Timor, mobil Esemka, hingga mobil mikro nasional seperti Ammdes.

"Ini menjadi salah satu cerita menarik perjalanan industri ini di Tanah Air sekaligus gambaran betapa tidak mudahnya kegiatan mengembangkan mobil merek nasional," ungkap Agus saat peluncuran, Selasa (14/12/2021).

Buku ini juga secara khusus memaparkan soal peluang dan tantangan industri otomotif Indonesia di era mobil listrik.

Termasuk bagaimana potensi Indonesia bisa menjadi pemain utama di era mobil zero emission, setelah era mobil internal combustion engine (ICE).

"Harapan saya buku ini menjadi referensi yang utuh dan lengkap tentang industri otomotif yang selama lima dekade telah berkontribusi sangat besar untuk negeri ini. Semoga buku ini juga menarik perhatian para anak muda dan berbagai kalangan yang ingin mengenal lebih dalam struktur industri otomotif kita," kata Agus.

Menurut Agus Tjahajana, di tengah terbatasnya referensi tentang struktur industri otomotif Indonesia yang lengkap, buku ini semoga dapat menjadi referensi penting bagi seluruh pemangku kepentingan di industri manufaktur pada umumnya, sehingga kita semua memiliki landasan kuat bagaimana industri ini dikembangkan lagi ke depan, di tengah babak baru industri otomotif nasional.

Apalagi buku ini juga merangkum kebijakan dan regulasi soal industri ini sejak 1970 hingga 2021 termasuk peristiwa-peristiwa penting dan menarik yang terjadi selama periode waktu itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini