News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Agak Tak Jadi Limbah, Warga Diajak Lebih Peduli Lingkungan Lewat Pengumpulan Galon Bekas

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Diajak Lebih Peduli Lingkungan Lewat Pengumpulan Galon Bekas

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjualan galon sekali pakai yang belakangan marak di masyarakat mendatangkan inspirasi bagi pasangan suami-sitri Wardy (60) dan Melissa (35).

Keluarga ini rajin mengumpulkan galon-galon bekas pakai dari air mineral galon sekali pakai untuk dijual ke pengepul untuk didaur ulang.

Hasil penjualan galon bekas itu kemudian dia donasikan untuk membantu pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Baca juga: Komnas PA Nilai Rencana Pelabelan BPA Pada Galon Isi Ulang Tepat untuk Lindungi Kesehatan Anak

Sehari-harinya, keluarga Wardy mengelola toko kelontong Kurnia Jaya di Jakarta Barat, setelah sebelumnya Wardy mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari tempat kerjanya.

Wardy dan istri mengaku bisa menjual ratusan galon bekas setiap bulannya dari hasil pengumpulan galon-galon bekas. Dia menjual galon-galon bekas air mineral Le Minerale.

"Kebetulan harga galon bekas cukup bernilai. Bahkan bukan hanya galonnya, botol minuman dan tutup galon juga ada harganya," ujar Melissa, Senin (3/1/2021).

Baca juga: Muncul Petisi Tolak Label BPA di Kemasan Galon Guna Ulang

Setelah terkumpul banyak, dia dan suami menjualnya ke pengepul untuk didaur ulang.

"Hasil penjualannya kami donasikan ke Yayasan Tangan Pengharapan (YTP) di Kelapa Gading," paparnya.

Kegiatan ini Melissa dan suami gulirkan lewat tagar #pedulisesamadanlingkungan.

Caranya dengan mengajak masyarakat, khususnya penghuni Rusunami City Park di Jakarta Barat, lebih peduli sesama dan lingkungan.

Galon-galon bekas itu dia kumpulkan dari konsumen.

Dalam setiap transaksi penjualan, Melissa dan suami mengajak pelanggan di rusunami untuk mengembalikan galon dan botol-botol bekas pakai setelah isinya habis agak tak menjadi limbah dan gangguan lingkungan.

Melissa mengungkapkan ide program tersebut muncul tiba-tiba. Awalnya memang mereka sudah rutin berdonasi, lalu berpikir juga bagaimana caranya mengajak orang-orang untuk berdonasi juga.

“Muncul ide untuk mengumpulkan galon sekali pakai ini. Kami sebarkan program ini ke masyarakat dan penghuni rusun," ujarnya.

Ajakan ini mendapat respon bagus dari warga, terbukti banyak warga yang dengan sukarela mengembalikan sendiri galon sekali pakai ini ke toko.

Baca juga: Pengusaha Depo Air Isi Ulang Tolak Pelabelan Galon

"Kalau pagi hari, banyak galon sudah ada di depan toko kami sebelum toko kami buka. Dalam sebulan donasi yang bisa diberikan bisa mencapai sekitar Rp600 ribu,” ungkapnya.

Karena punya harga lumayan, Wardy bahkan ingin memastikan, galon sekali pakai yang ia jual akan balik lagi ke tokonya. Dia mengambil kembali galon sekali pakai yang sudah kosong ke rumah-rumah pelanggan tokonya.

"Karyawan saya sembari mengantarkan galon baru akan mengambil juga galon bekas yang sudah kosong. Memang butuh proses. Semakin banyak kita bisa menarik kembali galon yang kosong semakin banyak pula kita bisa berdonasi," kata Wardy.

Pilihan Wardy dan Melissa mempercayakan donasinya ke YTP yang bergerak di bidang pengentasan pendidikan untuk anak keluarga miskin.

Program yang dijalankan antara lain pembangunan sekolah hingga pemberian makanan sehat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini