News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Minyak Goreng

Pemerintah Guyur 1,2 Miliar Liter Minyak Goreng Dijual Rp 14.000/Liter Antisipasi Melonjaknya Harga

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pekerja menimbang dan mengemas minyak goreng curah ke dalam kantung plastik di toko grosir Hilman, Jalan Cipaera, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/12/2021). Kementerian Perdagangan resmi membatalkan larangan penjualan minyak goreng curah yang rencananya akan berlaku mulai 1 Januari 2022. Pembatalan larangan penjualan minyak goreng curah dilakukan karena melihat UMKM dan masyarakat menengah ke bawah masih banyak yang membutuhkan. Sementara, harga minyak goreng curah di toko grosir Kota Bandung saat ini masih tinggi berkisar Rp 19 ribu - Rp 20 ribu per kilogram. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Subsidi Minyak Goreng

Pemerintah berencana memberikan subsidi minyak goreng. Subsidi minyak goreng tersebut rencananya akan diberikan kepada minyak goreng curah.

Langkah tersebut sebagai upaya untuk menekan tingginya harga minyak goreng pada saat ini. Direktur Bahan Pokok dan Penting Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengatakan, rencana subsidi ini masih dalam pembahasan secara teknis.

Namun, Isy berharap minggu ini skema dan teknis distribusi dari subsidi minyak goreng sudah dapat rampung pembahasannya.

"Skema subsidinya masih dibahas dalam rakor teknis. Mudah-mudahan minggu ini sudah bisa diputuskan skema dan teknis distribusinya," kata Isy kepada Kontan.co.id, Selasa (4/1).

Sebelumnya, Bulog sempat mengatakan akan ikut dalam penugasan menjual minyak goreng murah tahun ini.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog, Mokhamad Suyamto menjelaskan, nantinya Bulog akan bertugas membeli minyak goreng dari produsen sesuai dengan harga pasar.

Kemudian minyak goreng tersebut akan dijual kepada agen atau pengecer dengan harga yang ditentukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Ini di luar yang 11 juta itu ya, jadi ini tahun depan rencananya program. Angkanya sekitar 2,4 juta ton, ini curah dan ada subsidi. Jadi Bulog beli ke produsen dengan harga pasar, dijual ke pengecer selisih harga akan disubsidi pemerintah," jelas Yamto ditemui usai konferensi pers Bulog, Selasa (28/12).

Rencananya distribusi akan dilakukan lewat jaringan yang dimiliki Bulog hingga level Kabupaten.

Namun, Yamto menegaskan wacana tersebut masih dalam proses pembahasan dengan kementerian dan lembaga terkait.

Maka Bulog belum dapat memberikan banyak detail terkait rencana program tersebut. (Kompas.com/Fika Nurul Ulya/Kontan/Ratih Waseso)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini