Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re yakin akan mampu memaksimalkan bisnis asuransinya di tengah bayang-bayang pandemi Covid-19 tahun ini.
Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu mengatakan, Indonesia Re sudah bisa mengantisipasi risiko yang mungkin muncul di tengah merebaknya ancaman penyebaran varian baru Covid-19, Omicron.
“Kita sudah dua tahun, yakni sejak Maret 2020, ini [Covid-19], terdampak langsung. Kami melihat dan sudah memasukkan [pengalaman] ke rencana bisnis untuk bisa mengantisipasi dampak Covid-19 itu sendiri,” kata Benny dalam keterangannya, Kamis (13/1/2022).
Di samping itu, kata dia optimisme Indonesia Re untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik pada tahun ini didukung dengan pengalaman yang telah dilewati perseroan dalam dua tahun terakhir menghadapi dampak pandemi Covid-19.
Baca juga: Korban Asuransi Unit Link dari Berbagai Daerah Hari Ini Bertemu OJK, Mediasi Kemarin Gagal
Untuk strategi tahun 2022, Benny mengatakan, perusahaan yang dipimpinnya akan mengkaji ulang sejumlah lini bisnis.
"Sejumlah lini bisnis potensial akan dipacu, sedangkan lini asuransi dengan potensi klaim tinggi akan disesuaikan, di samping melanjutkan digitalisasi dan efisiensi," katanya.
Baca juga: Asuransi Properti Diprediksi Tumbuh di 2022
Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Erickson Mangunsong memerinci, asuransi harta benda atau properti menjadi salah satu lini bisnis yang potensial dipacu pada tahun ini.
Selain itu, asuransi pengangkutan atau marine cargo diyakini juga akan mengalami pertumbuhan.
Baca juga: Empat Tips Mudah Klaim Asuransi Kendaraan
“Untuk menjalankan bisnis yang sustain, kami juga akan meninjau ulang produk dengan potensi klaim tinggi, contohnya dengan mengkaji ulang pricing,” katanya.
Benny mengatakan, rencana bisnis tahun 2022 ini akan sejalan dengan proyeksi pemerintah yakni pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 lebih menjanjikan dibandingkan 2 tahun sebelumnya yang dihadapkan tantangan penyebaran wabah.
"Bukan karena kami BUMN, tetapi secara makro sudah sejalan dengan pemulihan dan pertumbuhan GDP,” ujarnya, Kamis (6/1/2022).
Diketahui pemerintah Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 berada pada kisaran 5 - 5,5 persen atau lebih baik dibandingkan 2021.
Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini berada di kisaran 4,7 - 5,5 persen atau lebih tinggi dari 3,2 - 4 persen pada 2021 lalu.