TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia masih membukukan neraca perdagangan Indonesia (NPI) yang surplus pada bulan Desember 2021. Namun, nilai surplus neraca perdagangan tersebut menurun.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada bulan laporan sebesar US$ 1,02 miliar. Realisasi ini turun dari surplus neraca perdagangan yang dicetak di bulan November 2021 sebesar US$ 3,51 miliar.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, dengan surplus neraca perdagangan Desember 2021, berarti neraca perdagangan Indonesia sudah mencetak surplus selama 20 bulan berturut-turut.
“Jadi, kalau ditarik ke belakang, selama 20 bulan, neraca perdagangan Indonesia selalu surplus. Artinya, nilai ekspor lebih tinggi kalau dibandingkan impor selama 20 bulan terakhir,” kata Margo via video konferensi, Senin (17/1/2022).
Baca juga: Pengamat: Neraca Dagang Kena Dampak Larangan Ekspor Batu Bara, Rupiah Taruhannya
Lebih lanjut Margo bilang, surplus neraca perdagangan Indonesia pada bulan Desember 2021 ini didorong oleh nilai ekspor yang sebesar US$ 22,38 miliar, atau lebih tinggi dari nilai impor yang sebesar US$ 21,36 miliar.
Baca juga: Neraca Perdagangan Indonesia Cetak Surplus 19 Bulan Berturut-turut
Kemudian, kinerja surplus ini juga didorong oleh surplus dengan beberapa negara mitra dagang. Contohnya, seperti dengan Amerika Serikat (AS) yang mencatat surplus US$ 1,69 miliar, Filipina surplus US$ 672,5 juta, serta India sebesar US$ 548,1 juta.
Reporter: Bidara Pink | Sumber: Kontan