Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian menyatakan, ada banyak rintangan yang dihadapi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022.
Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kemenko bidang Perekonomian Ferry Irawan mengatakan, kendati demikan, perekonomian global di 2021 maupun 2022 sudah menuju ke arah lebih positif.
"Namun, ada beberapa tantangan harus dihadapi yang berimplikasi terhadap perekonomian domestik. Tantangan saat ini, satu yang ada di depan mata kita adalah varian baru Covid-19 yakni Omicron," ujarnya dalam webinar "Economic and Business
Outlook 2022 - Structural Reforms for Future Economic and Business Resilience”, ditulis Senin (24/1/2022).
Baca juga: Insentif PPN di Sektor Otomotif dan Properti Diklaim Bawa Efek Multiplier untuk Pemulihan Ekonomi
Selain itu, pihaknya juga mencermati krisis energi dan kenaikan inflasi di beberapa negara, yang tentunya memiliki implikasi terhadap Indonesia.
Menurut dia, cepatnya pergerakan perekonomian di berbagai negara telah mendorong inflasi meningkat signifikan, contohnya di Amerika Serikat (AS) dan Inggris
"Sebagai ekonomi terbuka, tentunya kita juga akan terimplikasi (inflasi). Ini sedang kami cermati transmisinya dari inflasi global masuk ke perekonomian kita, tapi data inflasi Desember 2021 kita masih stabil dan terjaga," kata Ferry.
Baca juga: Perusahaan Distribusi Bahan Bangunan Gencar Ekspansi Seiring Membaiknya Ekonomi Nasional
Lebih lanjut, dia menjelaskan, faktor risiko lainnya adalah tapering off The Fed atau bank sentral AS yang dapat berimplikasi terhadap nilai tukar rupiah dan capital inflow ke negara berkembang.
Selain itu, ada perubahan iklim, krisis evergrande, dan ketidakpastian geopolitik yang menjadi tantangan pemerintah untuk bisa menyiapkan berbagai strategi dalam memitigasi potensi risiko.
Baca juga: Ganjar Pranowo Ajak UMKM Manfaatkan KUR Guna Bangkitkan Ekonomi Nasional
Namun, Ferry optimistis perekonomian Indonesia mempunyai modal yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut.
"Dari sisi pertumbuhan di kuartal II dan kuartal III 2021, ekonomi Indonesia mampu tumbuh positif, bahkan di kuartal II tembus di atas 7 persen. Ini modal kuat kita bisa tumbuh di 2022," pungkasnya.