Tahap Awal 50-100 Wisatawan
Travel bubble Indonesia-Singapura mulai diujicobakan hari ini, Senin (24/1/2022). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan untuk tahap awal travel bubble ini akan diberlakukan dengan mendatangkan secara terbatas wisatawan asal Singapura.
“Hari ini, merupakan hari pertama travel bubble antara Indonesia dan Singapura di ujicobakan. Tahap awal, kita akan mulai 1 trip dulu, sekitar 50-100 wisatawan, biasanya pelabuhan menerima 2.400 wisatawan dalam 12 kali trip per hari. Ini akan bertahap kita tingkatkan,” kata Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Senin (24/1/2022).
Uji coba travel bubble ini, berdasarkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Luar Negeri Mekanisme Travel Bubble di Kawasan Batam dan Bintan, dengan Singapura dalam Masa Pandemi Covid-19.
Baca juga: Pemerintah Berharap Travel Bubble Bisa Diterapkan saat MotoGP Mandalika
Sandiaga Uno juga telah meninjau dan memastikan kesiapan pelabuhan untuk menerima wisatawan.
“Saya meninjau pelabuhan Nongsapura di Batam dan Terminal Feri Bandar Bintan Telani di Bintan, mereka sudah siap menerima 500 wisatawan dari Singapura dalam 8 kali trip perjalanan setiap hari,” ujar Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno mengatakan, Presiden Jokowi telah sepakat untuk memulai implementasi travel bubble sebagai prototipe untuk memulai pembukaan ekonomi, khususnya pariwisata dalam skema terbatas dan terkendali.
Dia juga mengungkapkan, travel bubble ini diterapkan mengingat wisatawan Singapura memiliki prospek yang strategis dalam membangkitkan ekonomi dan pariwisata, khususnya di Kepulauan Riau.
“Lagoi dan Nongsa siap sebagai bubble zone untuk wisatawan Singapura. Saya sudah memastikan ini, kita berharap ini menjadi langkah strategis kebangkitan, kepuliah, dan terbukanya lapangan pekerjaan,” tambah dia.
Sandiaga Uno mengatakan, dalam praktiknya wisatawan Singapura yang berwisata ke Batam dan Bintan, tidak diperkenankan keluar dari area Nongsa Batam, dan Lagoi Bintan.
Pemerintah Indonesia juga mewajibkan wisatawan sudah mendapat vaksin dosis lengkap (dua dosis) minimal 14 hari sebelum berangkat, menunjukkan tes PCR negatif yang sampelnya diambil maksimal 3×24 jam, registrasi e-HAC, serta menunjukkan visa kunjungan.
Baca juga: NOC Indonesia Usulkan Sistem Bubble untuk Karantina Pelaku Olahraga dari Luar Negeri
“Jadi pada praktiknya, wisatawan yang menggunakan skema travel bubble ini tidak diperkenankan keluar dari area Nongsa dan Lagoi. Mengenai test PCR, sesuai surat edaran ini harus dilakukan sebelum keberangkatan, saat tiba, dengan pola yang kami sudah jelaskan, tidak ada jeda. Mereka akan di test PCR setibanya di point entry, dan menuju ke tempat berkegiatan (hotel dan sebagainya) hasilnya dalam 50 menit selesai,” tegas Sandiaga Uno.
Evaluasi Tiap Minggu
Mulai Senin (24/1/2022), pemerintah membuka penerapan travel bubble dari Singapura menuju ke Bintan dan Batam.