Wiwi mengaku selama ini dirinya cukup sulit mendapatkan minyak goreng. Padahal, dirinya harus menggoreng kerupuk untuk dijual. Wiwi berencana akan membeli minyak goreng sebanyak 10 jeriken.
"Makanya, besar harapan saya minyak goreng murah ini stoknya banyak, biar saya bisa goreng kerupuk lagi. Kalau kemarin minyak yang dipakai dicampur-campur gitu biar bisa goreng kerupuk, kalau sekarang pakai ini saja," ungkap Wiwi.
Produsen minyak goreng pilih distribusi langsung
Sementara itu, Regional Sales Manager Apical Yosua Kurniawan mengatakan, distribusi minyak goreng ini dilakukan dengan bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan agar semua masyarakat bisa kebagian minyak goreng murah.
"Selama ini masyarakat kesulitan dapat minyak itu yang bakal kita bakal bantu terus. Kalau hari ini kita subsidi 5.000 liter, di Kramat Jati tambah 3.000 liter," kata Yosua.
Yosua mengaku pendistribusian ini dilakukan bukan hanya di satu titik, melainkan di daerah-daerah lain, bergantung pada efektivitasnya.
"Yah kalau antusiasmenya bagus, bakal kita salurkan ke titik lain, enggak mungkin ini saja kan," ungkap Yosua.
Baca juga: Pedagang di Tasikmalaya Jabar Minta Diberi Kesempatan Habiskan Stok Lama Minyak Goreng Curah
Yosua menyebutkan, minyak goreng curah dibanderol Rp 10.500 per kilogram, dan minyak kemasan dijual Rp 13.000 per liter.
Janji Mendag
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meninjau langsung harga dan pasokan barang kebutuhan pokok khususnya minyak goreng di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Mendag Lutfi memaparkan berdasarkan hasil pemantauannya, di pasar, beberapa pedagang sudah menetapkan harga sesuai dengan ketetapan pemerintah mulai dari minyak goreng curah yang dibanderol Rp 11.500 per kilogram, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter dan harga minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.
"Hari ini kita lihat mulai meluncur minyak goreng sesuai dengan harga. Rp 14.000 untuk kemasan premium, Rp 13.500 untuk kemasan sederhana, dan Rp 11.500 untuk kemasan curah. Jadi hari ini sudah mulai jalan," ujar Mendag di sela-sela peninjauan, Kamis (3/2/2022).
Menurut Mendag, saat ini para pedagang tengah melakukan proses mencampur minyak goreng berharga tinggi yang dibeli sebelumnya dengan minyak goreng murah.
Lutfi pun yakin, dalam 3-4 hari ke depan, harga minyak goreng akan mengikuti HET yang sudah ditetapkan.