News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Prediksi Menuju Puncak Penularan Omicron, Bagaimana Dampaknya Terhadap Bursa Saham?

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Senin (3/1/2022). Pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia pada 2022 dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. IHSG ditutup naik 1,27 persen atau 83,83 poin menjadi 6.665,31 pada sesi II. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Valdy menambahkan, fokus utama pelaku pasar di awal pekan ini tertuju pada rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh BPS. Sebelumnya, Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 4% yoy di 2021.

Sebagai informasi, Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2021 di rentang 3.7%-4.5% yoy. Optimisme tersebut didasari kinerja ekspor yang baik sepanjang kuartal IV-2021 dan indeks manufaktur Indonesia yang mencatatkan kondisi ekspansif selama 5 bulan berturut-turut hingga Januari 2022.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis prediksi pergerakan IHSG masih akan cenderung fluktuatif dengan pergerakan berada di resistance 6.738-6.754 dan support 6.685 dan 6.645.

Jika mampu menembus resistennya, IHSG ada peluang untuk melanjutkan penguatan. "Untuk sentimen investor akan mencermati rilis data GDP baik untuk kuartal IV dan 2021, selain itu ada interest rate decision dimana berdasarkan konsensus masih memperkirakan BI masih menahan suku bunga," ujarnya pada Kontan, Minggu (6/2).

Di sisi lain, sentimen dari global akan ada data inflasi US yang diperkirakan akan akan tumbuh 7,3% dari sebelumnya 7%. (Kontan)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Ketahanan IHSG Di Tengah Lonjakan Omicron dan Potensi Pengetatan PPKM"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini