News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

12.548 dari 83.218 Desa/Kelurahan di Indonesia Belum Dapat Akses Internet 4G

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi LAYANAN 4G - Bupati Banggai, H. Amirudin Tamoreka (kanan) dan SVP - Head Of Corporate Communications Indosat Ooredoo, Steve Saerang (kiri) pada saat peresmian layanan 4G di Desa Ondo-Ondolu, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (30/9/2021). Indosat Ooredoo, perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia melanjutkan perluasan jangkauan jaringannya dengan memperluas layanan 4G/LTE di 124 desa terpencil. Penggelaran jaringan tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung program Pemerintah untuk memenuhi cakupan 4G di seluruh Indonesia dan menggelar layanan 4G/LTE di 645 desa terpencil pada tahun 2022. Indosat Ooredoo meluncurkan salah satu site 4G/LTE baru di Desa Ondo-Ondolu, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Kabupaten Banggai telah terkenal dengan sektor wisata bahari dan salah satu permata tersembunyi pariwisata di Indonesia Timur dengan banyak pantai yang mempesona dan pulau-pulau eksotis. TRIBUNNEWS.COM/IST

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) Menteri Kominfo sekaligus Co-Chair Digital Economy Working Group (DEWG) G20 2022 Dedy Permadi mengungkapkan masih banyak desa dan kelurahan belum mendapat akses internet 4G.

Menyikapi itu, saat ini pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur digital untuk memenuhi kesenjangan tersebut.

"Kalau kita identifikasi dari 83.218 desa/kelurahan masih ada 12.548 desa/kelurahan yang belum ada akses internet 4G," kata Dedy dalam webinar Digital Economy Working Group, Jumat (11/2/2022).

Pemerintah berupaya memastikan tidak ada lagi desa dan kelurahan yang blank spot internet khususnya di wilayah non 3T.

"Pemerintah sangat sadar bahwa konektivitas digital itu menjadi salah satu solusi peluang yang bisa kita manfaatkan walaupun di kondisi pandemi Covid-19," tuturnya.

Konektivitas digital pun diupayakan 10 tahun lebih cepat dari target perencanaan awal tahun 2032.

"Insya Allah tahun ini atau tahun depan diselesaikan melalui kerja sama antara Bakti Kominfo dengan operator seluler," imbuh Dedy.

Baca juga: Perusahaan Internet Swedia Gugat Google 2,1 Miliar Euro

Ia menambahkan saat ini juga 150 ribu titik layanan publik masih ada yang belum tersentuh akses internet.

Sementara pemulihan pasca pandemi Covid-19 sangat membutuhkan dukungan akses internet yang memadai.

"Kita berharap satelit Satria-1 segera meluncur kuartal 3 2023 dengan kapasitas 150 GB per second untuk memenuhi kebutuhan internet di pusat layanan publik," terangnya.

Menurutnya, inklusivitas untuk memperkecil kesenjangan di masyarakat tidak hanya soal perluasan akses internet saja.

Tapi juga edukasi menggunakan internet dengan cara positif dan produktif.

"Tugas kita dua, pertama mempercepat dan memperluas akses internet di seluruh wilayah indonesia. Kedua memastikan internet digunakan positif serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat," papar Dedy.

E-commerce Tumbuh Pesat

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini