TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gara-gara ada kabar Rusia menembakkan mortir di Ukraina Timur, harga emas global langsung melonjak pada Kamis (17/2/2022).
Mengutip Kontan dari Reuters, kabar tersebut membuat investor bergegas ke aset safe-haven.
Untuk diketahui, safe haven adalah jenis investasi yang diharapkan dapat mempertahankan atau meningkatkan nilainya selama masa gejolak pasar.
Saat ini kondisi politik di Eropa timur memang sedang memanas, Rusia dikabarkan telah menempatkan ratusan ribu tentaranya di perbatasan Ukraina.
Baca juga: Update Harga Emas Antam Kamis, 17 Februari 2022: Naik Rp7.000, Jadi Rp953.000 per Gram
Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,3% menjadi 1.874,55 dolar AS per ons troi, pada 0753 GMT, melayang di dekat level tertinggi Juni di US$1.879,48 yang dicapai pada hari Selasa, dan telah naik sebanyak 0,5% intraday. Sementara, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) naik 0,3% menjadi US$1.877,60.
Separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur menuduh pasukan pemerintah pada hari Kamis melepaskan tembakan ke wilayah mereka dan mengatakan mereka berusaha untuk memastikan apakah ada orang yang terluka atau terbunuh.
Baca juga: Mengenal Sosok Dorce Gamalama Semasa Hidup, Berprestasi dan Inspiratif
Ukraina membantah tuduhan ini. Laporan itu muncul saat Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, memicu kekhawatiran akan invasi.
"Pergerakan risk-off klasik terjadi di akhir sesi Asia dengan indeks ekuitas berjangka lebih rendah, emas dan yen lebih tinggi. Pedagang sekarang menunggu tindak lanjut untuk melihat bagaimana ini meningkat," kata Matt Simpson, analis City Index .
"Jika mereka (Rusia) menyerang, maka emas kemungkinan akan terlempar lebih tinggi, tetapi untuk melihat pembalikan tajam yang mengirim emas jauh lebih rendah kemungkinan akan membutuhkan pasukan Rusia untuk benar-benar terlihat meninggalkan perbatasan."
Baca juga: Update Harga Emas Antam Rabu, 16 Februari 2022: Turun Rp 11.000 Jadi Rp 946.000 per Gram
Dolar AS menguat kembali setelah laporan serangan dan membatasi kenaikan untuk emas yang dihargakan dengan greenback. Emas juga didukung setelah risalah pertemuan kebijakan terbaru mengisyaratkan Federal Reserve yang kurang hawkish dari yang ditakuti.
"Emas telah terikat dalam kisaran antara $1.845 dan $1.880, dan akan tetap di sini sampai ketegangan geopolitik sedikit mereda, atau The Fed berkomitmen untuk menunjukkan bahwa mereka benar-benar masih ingin menghilangkan likuiditas dan menaikkan suku bunga lebih cepat," kata Brian Lan, managing director GoldSilver Central.
Suku bunga yang lebih tinggi cenderung meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak membayar bunga, tetapi penurunan imbal hasil Treasury AS mendukung emas.
Di tempat lain, harga perak spot turun 0,1% menjadi US$23,52 per ons troi, platinum menguat 0,9% menjadi US$1.072,36, tertinggi tiga bulan, dan paladium naik 1% menjadi US$2.303,36. (Yudho Winarto)