Ia memastikan ke depan pihaknya masih akan terus melakukan pengecekan di berbagai produsen minyak goreng.
Hal ini, kata Naslindo dikarenakan kemungkinan masih ada produsen lainnya yang melakukan praktik serupa.
"Tentu kita masih akan lanjutkan pengecekan ke gudang-gudang produksi minyak goreng. Karena masih ditemukan satu, kemungkinan masih ada lagi produsen nakal lainnya," ucapnya.
Ia juga meminta kepada seluruh produsen minyak goreng untuk tetap menyalurkan minyak goreng sebagaimana mestinya.
Baca juga: Perluas Jaringan Gas Bumi, PGN Bidik 17.570 Pelanggan di Deli Serdang dan Medan
Kita sudah minta mereka menyalurkan dan akan kita awasi terus. Target utama kita kelangkaan minyak goreng bisa teratasi karena di masa pandemi Covid-19 kelangkaan ini bisa menjadi ancaman dan memicu inflasi," ungkapnya.
Gubernur Sumut: Jangan Bermain Diatas Derita Rakyat
Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, memberi peringatan keras terkait kasus dugaan temuan kartel yang menimbun 1,1 juta kilogram (Kg) minyak goreng.
Edy merasa geram setelah mengetahui minyak goreng kemasan ditimbun di sebuah gudang di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut).
"Kasus penimbunan ini, kita sudah proses temuan ini dengan pihak kepolisian agar diproses hukum," keterangan Edy dalam laman Instagramnya, Jumat malam (18/2/2022).
Baca juga: YLKI Bikin Petisi Desak KPPU Usut Dugaan Kartel Minyak Goreng
"Intinya sama saya jangan coba-coba bermain diatas penderitaan rakyat saya, apalagi ini musim pandemi, semua lagi susah, jadi mari sama-sama kita pakai hati kita agar tidak menzalimi rakyat," tambahnnya.
Edy sudah menduga ada oknum di balik kelangkaan minyak goreng di Sumut belakangan ini.
Menurutnya, pasti ada pemain yang sengaja melakukan penimbunan.
Karena itu, Edy langsung meminta Satgas Pangan melakukan penelusuran.
"Kuat dugaan saya, di balik kelangkaan minyak goreng belakangan ini pasti ada pemain di belakangnya. Karenanya saya minta Satgas Pangan melacak siapa ini pemainnya."