News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siapkan Generasi Unggul, Kementan Dorong Milenial Kembangkan Smartfarming

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPPSDMP mengadakan pelatihan agribisnis smartfarming yang diselenggarakan di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (19/02/2022).

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Perkembangan dunia pertanian di Indonesia melaju pesat seiring dengan kecanggihan teknologi yang ada di dunia.

Momentum itu harus menjadi penyemangat bagi generasi muda milenial untuk mengembangkan dunia agribisnis yang menjanjikan baik dipasar domestik atau internasional.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berulang kali memberikan motivasi kepada generasi milenial bahwa penerapan smart farming sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Baca juga: Inovasi Era Jokowi Diharapkan Ciptakan Generasi Petani Milenial Berkualitas Unggul

"Karena pertanian saat ini dan ke depannya dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim dan pandemi Covid-19," katanya seperti dikutip, Minggu (20/2/2022).

Menteri Pertanian SYL menjelaskan untuk bersaing di era 4.0 ini ada lima hal yang harus di pegang oleh pemuda tani milenial yaitu rencana, antusias, ilmu, pengetahuan, keterampilan dan aksi nyata. Jika itu semua ada di genggaman kalian impian mu pasti akan terwujud.

Saat membuka pelatihan agribisnis smart farming yang diselenggarakan di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (19/02/2022) Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pertanian modern dengan teknologi smartfarming merupakan sistem yang terdapat keterkaitan erat antar subsistem, mulai dari hulu hingga hilir, yang didukung oleh tenaga kerja dan lembaga pendukung unggulan.

Baca juga: Terancam Gagal Panen Lantaran Hama Tikus, Kementan Imbau Petani Sikka Ikut AUTP

"Smart farming didefinisikan sebagai sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas, diantaranya adalah Smart Green House, fertigasi berbasis Internet of Things (IoT), Unmanned Aerial Vehicle (UAV), dan The Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) image processing.

Penerapan smartfarming dapat memberikan efisiensi biaya dan waktu produksi, peningkatan kualitas dan skala usaha, serta mitigasi iklim melalui penggunaan sumberdaya alam secara bijak", tegas Dedi.

Di hadapan peserta pelatihan agribisnis smart farming yang merupakan perwakilan dari 15 kabupaten lokasi Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS) serta peserta Milienial Agricultural Forum (MAF) baik yang tergabung secara offline maupun online, Dedi menegaskan bahwa generasi muda merupakan modal utama dalam pembangunan pertanian.

"Tentunya, kita harus bangun ini dengan meningkatkan daya intelektual seluruh stakeholder utamanya petani milenial. Selain itu, saat ini kita sudah lama digempur oleh pandemi Covid-19 serta perubahan iklim. Namun, kita tidak boleh berkurang sedikitpun soal produktifitas. Solusinya adalah smart farming atau pemanfaatan internet of things," katanya.

Dedi pun menyampaikan kegiatan pelatihan Agribisnis Smart Farming merupakan upaya Kementan dalam membangun ekosistem pemberdayaan milenial melalui pembinaan dan pengembangan ekosistem pertanian digital (IoT) dari hulu ke hilir, serta meningkatkan inklusi keuangan terutama melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca juga: SMKPP Komitmen Cetak Petani Muda Terampil dan Kompeten

"Kementan melalui program YESS berupaya mengajak generasi milenial untuk melakukan penerapan teknologi pertanian dan berorientasi agribisnis serta mencetak pengusaha pertanian milenial di bidang smart farming yang mampu akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat/ KUR, serta membentuk kemitraan usaha agribisnis," tegas Dedi.

Pelaksanaan pelatihan agribisnis smart farming melalui dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek pencapaian hasil kegiatan, prosedur pengadaan barang dan jasa, pengelolaan keuangan, sistem monitoring dan evaluasi, serta pelaporan.

Pada kesempatan yang sama pengusaha peternakan asal Bandung Barat Jenita Janet mengungkapkan banyak ruang yang bisa digarap kaum muda milenial untuk berhasil dalam dunia agribisnis.

"Wah bisa Cuan banget ini dengan mengembangkan sektor pertanian jadi kaum milenial jangan ragu lagi deh untuk mencari peluang untuk mengembangkan usaha di dunia agro bisnis," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini