TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat penerbangan dan transportasi Alvin Lie menilai arus mudik lebaran tahun ini akan meningkat seperti kondisi sebelum pandemi Covid-19.
Menurutnya, lonjakan pemudik terjadi karena pemerintah telah mengizinkan mobilitas masyarakat untuk melakukan tradisi pulang kampung.
"Perkiraan saya, tahun ini pergerakan mudiknya akan meledak jauh melampaui biasanya. Apalagi dua tahun terakhir mudik ditiadakan," kata Alvin Lie dalam webinar bertajuk “Mudik, Booster dan Masker”, Sabtu (26/3/2022).
Meskipun sudah dibolehkan pemerintah, para pemudik diminta sudah memenuhi syarat vaksinasi dosis ketiga atau booster.
Menurutnya, persiapan pemerintah dalam mengatur pola arus mudik akan sama seperti dua tahun sebelum pandemi.
"Berbagai instansi pemerintah biasanya akan mulai persiapan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), kepolisian hingga pemerintah daerah untuk mengantisipasi lonjakan trafik," tuturnya.
Mantan Anggota Ombudsman RI ini meminta Kemenhub untuk mengecek kelaikan transportasi dan kesiapan kru transportasi, terutama transportasi udara, pada mudik lebaran nanti.
Ia berharap agar tidak ada lagi ditemukan kendaraan yang tidak laik sebagai angkutan lebaran.
"Yang perlu dicermati inspeksi dari Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan soal kelaikan alat angkutnya, kompetensi pengemudinya. Jangan sampai nanti ada sopir tembak, kondisi kesehatannya tidak baik, ini akan menimbulkan masalah," imbuh Alvin.
Dalam hal maskapai penerbangan, Alvin menyebut ada sejumlah pesawat yang tidak beroperasi selama dua tahun terakhir imbas dari pandemi.
"Yang agak sulit ini udara, karena selama pandemi ini maskapai maskapai penerbangan memarkirkan jangka panjang pesawat-pesawatnya, ini juga berdampak pada pilot-pilotnya yang juga tidak terbang," kata Alvin.
Ia menambahkan bahwa untuk mengaktifkan lagi pilot dan pesawat ini butuh waktu dan butuh biaya yang tidak sedikit.
"Saya kira ini yang harus menjadi fokus kita menghadapi mudik," tuturnya.
Kabid Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Sonny Harry Harmadi menuturkan segala proses pembahasan mudik sudah didiskusikan denga para pakar epidemiolog.
Baca juga: Kemenkes: Syarat Booster Agar Masyarakat Terproteksi Saat Mudik