Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Rusia beralih ke manufaktur microchip asal China untuk menghindari sanksi dari pihak Barat.
Hadirnya sanksi Barat telah mendorong permintaan kartu Mir, yaitu kartu pembayaran domestik yang disponsori oleh pemerintah Rusia.
Pihak Barat telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas invasi mereka ke Ukraina.
Baca juga: Swedia Buat Implan Microchip Vaksin, Penyimpan Data Sertifikat Vaksin yang Ditanam di Bawah Kulit
Sanksi tersebut telah memutus Rusia dari sistem pembayaran global SWIFT, cadangan emas mereka dan valuta asing senilai 640 miliar dolar AS.
Anggota dewan Sistem Pembayaran Kartu Nasional Rusia (NSPK), Oleg Tishakov mengatakan negaranya siap menghadapi kekurangan microchip karena manufaktur di Asia menangguhkan produksi mereka akibat pandemi Covid-19 dan pemasok Eropa telah menghentikan kerja sama mereka dengan Rusia, menyusul adanya sanksi Barat.
"Kami mencari pemasok microchip baru dan telah menemukan pasangan di China, dengan proses sertifikasi yang sedang berlangsung," kata Tishakov pada sebuah konferensi, yang dikutip dari laman Reuters.com.
Beberapa bank besar di Rusia tidak lagi memiliki akses ke sistem pembayaran global SWIFT, dan kartu pembayaran internasional Visa serta MasterCard telah berhenti melayani pengguna asal Rusia di luar negeri. Selain itu, bulan lalu koneksi Mir ke Apple Pay juga telah dihapus.
Antara akhir tahun 2021 dan Maret tahun ini, NSPK telah mengeluarkan lebih dari 2 juta kartu Mir. Berdasarkan data sistem yang dilaporkan Reuters, total kartu Mir yang telah beredar mencapai 116 juta.
Baca juga: Covid-19 Hingga Perang Rusia Vs Ukraina Jadi Alasan Pemerintah Kembali Kucurkan BSU 2022
Semua bank besar Rusia, telah melaporkan adanya peningkatan permintaan untuk kartu domestik Mir, yang saat ini diterbitkan dalam co-brand dengan UnionPay China, sistem pembayaran alternatif untuk Visa dan MasterCard untuk transaksi warga Rusia yang berada di luar negeri.
Kartu Mir juga sudah diterima oleh beberapa bank di Turki, Vietnam, Armenia, Uzbekistan, Belarusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Georgia di Ossetia Selatan dan Abkhazia.