*Kemenhub Tegaskan Bukan Penyekatan
*Menhub Minta Wilayah Jateng Jadi Fokus Perhatian
*Korlantas akan Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan pemeriksaan acak untuk masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.
Pemeriksaan secara acak atau random checking ini yaitu melakukan pemeriksaan kepada masyarakat yang melakukan perjalanan mudik lebaran tahun 2022.
Meski begitu pemeriksaan acak yang dilakukan Kemenhub saat ini bukan untuk melakukan pemeriksaan dokumen perjalanan, tetapi lebih mengutamakan pemeriksaan terhadap pemudik yang belum melakukan vaksinasi.
Baca juga: Skema Rekayasa Lalu Lintas Saat Mudik Lebaran 2022 hingga Besaran Tarif Tol Jakarta-Solo Terbaru
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, random checking ini khususnya untuk masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi baik roda empat dan roda dua.
“Tujuan adanya random checking ini, untuk memastikan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik sudah mendapatkan vaksin,” ucap Adita, Minggu (10/4/2022).
Ia juga menjelaskan, tujuan lain dari pemeriksaan acak juga untuk membangun vaksinasi untuk masyarakat yang wajib dilakukan sebelum melakukan perjalanan.
“Vaksinasi ini tentunya untuk memproteksi pemudik yang akan bertemu keluarga di kampung halaman. Mereka pastinya akan bertemu orang lansia yang memiliki potensi komorbid, maka dari itu protokol kesehatan sangat penting,” ujar Adita.
Baca juga: PUPR: Jalan Nasional dan Tol di Banten hingga Lampung Siap Buat Mudik Lebaran 2022
Adita juga mengungkapkan, Kemenhub akan menyediakan layanan vaksinasi untuk pemudik khususnya yang menggunakan kendaraan pribadi baik roda empat dan roda dua.
“Layanan vaksinasi ini akan dihadirkan di beberapa ruas jalan utama yang dilalui oleh pemudik,” ucap Adita.
Kendati ada pemeriksaan acak Adita menegaskan tidak ada penyekatan saat periode angkutan lebaran 2022.
Pihaknya memastikan tidak adanya penyekatan untuk pemudik yang memang belum memenuhi syarat melakukan perjalanan seperti mendapatkan vaksin kedua atau booster.
“Kami tidak akan melakukan penyekatan, tetapi lebih menyiapkan fasilitas pelayanan untuk masyarakat yang belum mendapatkan vaksin sebagai syarat perjalanan,” ucap Adita.
Ia juga mengungkapkan, tetapi vaksin yang disediakan di fasilitas ini terbatas. Jadi, masyarakat sebaiknya mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan.
“Terkait fasilitas vaksin ini, kami ada menyediakannya di beberapa titik seperti rest area jalan utama yang berdekatan dengan jembatan timbang yang dilalui pemudik,” ucap Adita.
Sebelumnya Kemenhub memprediksi sekitar 79,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik pada momen Lebaran 2022.
Rekayasa Lalin
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan, diskresi rekayasa lalu lintas saat periode mudik lebaran akan dilakukan dan diputuskan oleh Korlantas Polri.
“Rekayasa lalu lintas ini baik penerapan sistem satu arah atau one way, contra flow, buka tutup jalur, pengalihan, jalur, ganjil genap dan lainnya akan dilakukan pihak Korlantas Polri,” ucap Budi Karya.
Ia menyebutkan, kepastian manajemen rekayasa lalu lintas yang akan ditetapkan pada masa mudik lebaran tahun 2022 akan segera disampaikan oleh Korlantas Polri dan akan disosialisasikan lebih lanjut kepada masyarakat.
Baca juga: Kemenhub Tegaskan Tidak Ada Penyekatan saat Periode Mudik Lebaran 2022
“Dengan animo masyarakat yang tinggi untuk mudik, kita ingin mengatur perjalanan mudik yang aman dan sehat. Kelancaran, keselamatan dan disiplin protokol kesehatan menjadi keharusan,” ujar Budi Karya.
Budi Karya juga menyebutkan, untuk memperlancar arus penumpang maupun kendaraan di Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni, diimbau hanya kapal-kapal besar saja yang beroperasi.
“Sedangkan, untuk kelancaran arus lalu lintas di Jawa Tengah yang menjadi tujuan terbesar para pemudik, akan dilakukan rapat koordinasi dengan Korlantas, Ditlantas, Polda serta Pemda Jateng,” ujar Budi Karya.
Sementara itu menurut Kakorlantas Polri Irjen. Pol. Drs. Firman Santyabudi mengatakan, akan segera mengumumkan skenario manajemen rekayasa lalu lintas saat arus mudik dan balik lebaran paling lambat dalam minggu ini.
Pihaknya memprediksi akan ada 85 juta orang yang akan mudik, dan sekitar 47 persennya menggunakan jalur darat. Untuk itu perlu diatur pergerakannya.
“Kami harapkan kesadaran dari para pengemudi dan pengguna jalan yang nantinya akan terkena dampak pengaturan rekayasa lalu lintas,” kata Firman.
Angkutan Udara
Terpisah, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan 335 pesawat siap melayani masyarakat saat periode angkutan lebaran 2022.
Baca juga: Mudik Diizinkan, Simak Besaran Tarif Tol Jakarta-Solo Terbaru Jelang Lebaran
Sesditjen Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin menyebutkan, 335 pesawat dari 11 maskapai ini sudah menyatakan kesiapannya dalam melayani masyarakat yang akan mudik dengan angkutan udara.
“Armada pesawat pada periode angkutan lebaran 2022 ini memang berkurang, karena dampak dari pandemi. Tetapi 335 pesawat ini akan kita optimalkan untuk mudik lebaran 2022,” ucap Isnin.
Menhub juga mengatakan, puncak arus mudik lebaran 2022 penumpang pesawat akan terjadi 30 April 2022. Kemudian untuk puncak arus balik penumpang pesawat, lanjut Budi Karya, akan terjadi pada 8 Mei 2022.
“Ini tentunya perlu diantisipasi, karena diprediksi akan adanya lonjakan penumpang. Maka dari itu akan dilakukan penambahan jam operasional bandara hingga 24 jam,” ucap Budi Karya.
Ia juga menjelaskan, dalam angkutan lebaran 2022 di sektor transportasi udara faktor keselamatan dan kesehatan menjadi dua hal penting.
“Faktor keselamatan dan kesehatan harus dikawal dengan baik oleh seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi udara,” ucap Budi Karya.
Budi Karya merinci, saat ini terdapat 335 armada berbagai tipe dari 11 maskapai penerbangan berjadwal baik pesawat wide body dan narrow body.
“335 armada pesawat ini siap melayani pergerakan masyarakat selama periode angkutan lebaran tahun 2022,” ucap Budi Karya .(Tribun Network/har/wly)