Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kini resmi menjadi perusahaan publik, setelah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (11/4/2022).
GoTo merupakan hasil penggabungan atau merger dua perusahaan startup yakni Gojek dan Tokopedia pada 17 Mei 2021.
Kedua perusahaan tersebut memiliki fokus layanan maupun bisnis berbeda, di mana Gojek melayani jasa ojek secara online dan Tokopedia merupakan penyedia tempat dagang secara online atau toko daring.
Baca juga: Melantai di BEI, GOTO Jadi Emiten Decacorn Pertama di ASEAN
Saat itu, Gojek didirikan Nadiem Makarim yang saat ini menjabat sebagai Mendikbud Ristek, bersama dengan rekannya Michaelangelo Moran pada 2010.
Sedangkan Tokopedia didirikan oleh William Tanuwijaya beserta Leontinus Alpha Edison pada 2009.
Seiring berjalannya waktu, kedua perusahaan tersebut merger menjadi GoTo, di mana bidang usaha utama yaitu perusahaan induk dan penyedia platform digital yang mengintegrasikan on-demand services, e-commerce dan produk digital, serta financial technology services secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas-entitas di dalam perusahaan.
William Tanuwijaya, co-founder dan CEO Tokopedia, lewat postingan di akun Instagramnya menyampaikan nama GoTo berasal dari singkatan Gojek dan Tokopedia.
Namun, Ia juga menjelaskan kalau nama tersebut berasal dari kata gotong-royong, yang merupakan semangat di balik merger ini.
Kini, GoTo menjadi perusahaan ke 15 yang mencatatkan perdana saham di BEI pada tahun ini.
Dalam aksi penawaran umum perdana saham (initial public offering), GoTo melepas saham 40,61 miliar saham dengan harga yang ditetapkan Rp 338 per saham.
Dengan demikian, GoTo meraup dana segar dari pasar modal sekitar Rp 13,72 triliun.
Saat awal perdagangan hari ini, saham GOTO dibuka melesat hingga 18 persen atau ke posisi Rp 400 per saham.
Hingga sesi pertama perdagangan, saham GOTO ditutup menguat 14,79 persen atau 50 poin ke posisi Rp 388 per saham.