Saham GOTO bergerak pada kisaran Rp 416 hingga Rp 372 per saham.
Baca juga: GoTo Melantai di Bursa, IHSG Terdongkrak ke Level 7.239 di Sesi I
Adapun komposisi pemegang saham GOTO berdasarkan data BEI, yaitu Andre Soelistyo sebanyak 9,98 miliar saham atau 0,84 persen, Kevin Bryan Aluwi 9,06 miliar saham atau 0,77 persen.
William Tanuwijaya sebanyak 20,98 miliar saham atau 0,17 persen, Melissa Siska Juminto 5,08 miliar saham atau 0,43 persen, PT Saham Anak Bangsa 26,88 miliar atau 2,27 persen, Garibaldi Thohir 1,05 miliar saham atau 0,09 persen.
Goto Peopleverse Fund sebanyak 106,90 miliar atau 9,03 persen, SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd sebanyak 103,12 miliar saham atau 8,71 persen, Taobao China Holding Limited sebanyak 8,84 persen atau 104,73 miliar saham, lain-lain sebanyak 104,73 miliar saham atau 8,84 persen, dan masyarakat 40,61 miliar saham atau 3,43 persen.
Jadi Emiten Decacorn Pertama di ASEAN
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (11/4). Saham GOTO diperdagangkan di papan utama BEI.
Dari keseluruhan proses penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), GoTo mengumpulkan total dana sebesar Rp 15,8 triliun, terdiri dari keberhasilan penghimpunan dana sebesar Rp 13,7 triliun dari IPO, serta menghimpun dana sebesar Rp 2,1 triliun melalui penjualan saham treasuri dalam rangka opsi penjatahan lebih.
Baca juga: 150 Ribu Investor Ritel Beli Saham IPO GOTO Melalui Aplikasi Ajaib
Penghimpunan dana tersebut mencerminkan kapitalisasi pasar sebesar Rp 400,3 triliun.
Berdasarkan jumlah dana yang dihimpun, IPO GoTo merupakan IPO terbesar ketiga di Asia dan kelima di dunia untuk tahun 2022. IPO GoTo juga menarik partisipasi sekitar 300.000 investor dalam proses penawaran umum saham, yang merupakan rekor partisipasi tertinggi investor pada proses IPO dalam sejarah pasar modal Indonesia.
“Dengan momen bersejarah ini, kami akan meningkatkan kemampuan untuk mencapai misi kami, seraya melayani seluruh pihak di dalam ekosistem kami dengan lebih baik,” ungkap CEO Grup GoTo Andre Soelistyo, Senin (11/4).
Meski berlangsung di tengah gejolak pasar global, sambung Andre, ketertarikan yang tinggi dari para investor mencerminkan tingginya permintaan atas layanan on-demand, e-commerce, dan financial technology di kawasan Asia Tenggara, serta kepercayaan pada posisi GoTo sebagai ekosistem digital terintegrasi terbesar di Indonesia.
GoTo juga melaksanakan program saham gotong royong, di mana GoTo mengalokasikan saham dengan nilai sekitar Rp 310 miliar untuk mitra pengemudi, serta membentuk GoTo future fund, yaitu dana abadi untuk mendukung inisiatif dan solusi yang memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan dalam ekosistem GoTo.
Melalui Program Saham Gotong Royong, mitra pengemudi di Indonesia akan menerima saham secara cuma-cuma, setelah berakhirnya masa lock-up, yang sudah berjalan sejak diterimanya pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai dengan delapan bulan setelah tanggal pernyataan efektif tersebut.
Baca juga: Jokowi Berharap IPO GoTo Motivasi Anak Muda Berikan Energi Baru Majukan Ekonomi Negara
Sementara para mitra pedagang dan konsumen diberikan akses prioritas untuk pemesanan saham melalui penjatahan pasti selama proses penawaran awal (bookbuilding). Selain itu, melalui rencana insentif jangka panjang perusahaan, setelah berakhirnya masa lock-up, para karyawan tetap GoTo juga berkesempatan menjadi pemegang saham Perusahaan.