Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney Dony Oskaria memastikan maskapai Pelita Air akan diluncurkan pada 2022.
"Kita akan melakukan launching airlines di medium service tahun 2022 ini, yaitu Pelita Air Service," ujar Dony dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.
Pelita Air diharapkan akan mengisi kekosongan jumlah airlines atau jumlah pesawat yang akan membangun konektivitas Indonesia pasca pandemi Covid-19, yang mengalami 'turbulensi'.
"Kita harapkan dengan kehadiran Pelita Air Service ini tidak mengganggu jumlah trafik yang nanti mengisi melakukan mobilitas," kata Dony.
Selain Pelita Air, khusus untuk klaster aviasi, Dony berujar pemerintah tengah melakukan restrukturisasi bandara. Utamanya, bandara-bandara yang digunakan oleh tamu-tamu Presidensi G20.
“Khusus Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali, akan dilakukan proses perubahan untuk menyambut KTT G20 dengan lebih menonjolkan kesan ke-Indonesia-an,” tutur Dony.
Diketahui Pelita Air masuk ke dalam salah satu sub klaster dan menjadi inisiatif kunci perusahaan BUMN tersebut. Hal tersebut masuk dalam program strategi InJourney tahun 2022-2024.
Kemenhub: Pelita Air Hanya Menerbangi Rute Domestik
PT Pelita Air Service (PAS) melirik besarnya potensi segmen penerbangan domestik di Indonesia.
Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini sedang mengurus perizinan di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk bisa melayani penerbangan komersial berjadwal.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto menjelaskan bahwa PAS sudah memiliki sertifikat standar angkutan udara niaga berjadwal. Saat ini, PAS sedang dalam proses sertifikasi untuk masuk operation specification (Opspec) Air Operator Certificate (AOC).
"Usulan rute baru diajukan setelah penerbitan Opspec/AOC tersebut," ujar Novie beberapa waktu lalu.
Adapun dalam sertifikat standar angkutan udara niaga berjadwal, telah ditetapkan bahwa PAS hanya akan menerbangi rute domestik. "Kelas pelayanan PAS adalah Pelayanan Medium Service," sambung Novie.
Dihubungi terpisah, Komisaris Utama Pelita Air Service Michael Umbas mengamini bahwa pihaknya memang mengkaji penerbangan berjadwal, dengan fokus menggarap pasar dalam negeri. Langkah ini pun mendapatkan dukungan dari PT Pertamina (Persero) yang sepenuhnya memegang saham PAS.