"Untuk detail teknis nanti (dijelaskan) langsung direksi PAS. Terkait penerbangan berjadwal memang kami mengkaji lebih dahulu dan melihat potensi bisnis untuk domestik," ungkap Michael kepada Kontan.co.id, Senin (29/11).
Sayangnya, hingga tulisan ini dibuat, pihak manajemen Pelita Air Service masih enggan memberikan tanggapan dan konfirmasi mengenai penerbangan komersial berjadwal ini.
Sekadar mengingatkan, kabar Pelita Air yang akan melayani penerbangan komersial berjadwal memang sudah beredar dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini juga menjadi salah satu strategi untuk tetap menjaga kinerja industri penerbangan di tengah restrukturisasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), yang bakal memangkas sejumlah rute penerbangan.
Pengamat penerbangan Alvin Lie meyakini di luar komplementer Garuda Indonesia, manajemen PAS juga turut memperhitungkan kondisi pasar penerbangan dalam negeri pasca pandemi nanti. Sebab, pasar penerbangan domestik sangat prospektif.
Sebagai catatan, sebelum adanya pandemi pada tahun 2018, jumlah penumpang domestik mencapai lebih dari 100 juta. Pertumbuhan penerbangan dari Pulau Jawa ke luar Jawa, serta penerbangan antar pulau di luar Jawa masih menjanjikan.
Menurut Alvin, besarnya potensi pasar penerbangan domestik Indonesia telah terbukti selama masa pandemi ini. Perusahaan penerbangan di Indonesia tergolong mampu untuk bisa bertahan dengan mengandalkan rute-rute domestik.
"Kalau yang mengandalkan rute internasional pasti sudah tumbang. Rute domestik cukup kuat menghidupi maskapai. Pasca pandemi saya yakin jumlah penumpang akan kembali tumbuh walau karakter, rute, kebutuhan jenis layanan dan daya beli akan berbeda," terang Alvin.