Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut masih banyak pinjaman online (Pinjol) 'abal-abal' atau ilegal.
"Masih banyak yang disebut Pinjol abal-abal. Dan korbannya emak-emak, ibu-ibu yang kesulitan," ujar Sandiaga Uno saat Fintech Business Matchmaking (FINBACK), Kamis (14/4/2022).
Menurut Sandiaga, korban dari Pinjol ilegal belum dapat membedakan dengan yang legal. Namun, tiba-tiba korban diminta bayar pinjaman berkali-kali lipat.
Baca juga: Sandiaga Uno Ingatkan Jajarannya Buat Acara di Sentra Ekonomi Kreatif
"Akhirnya disita bisnisnya habis, ngutang Rp 700 ribu mesti bayar Rp 70 juta ini sangat-sangat dzalim," kata Sandiaga.
Oleh karena itu, ucap Sandiaga, Kemenparekraf bertugas untuk memberikan pemahaman masyarakat melalui sosialisasi, literasi, dan edukasi mengenai pinjol untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Dan kita ingin bahwa produk-produk itu harus berizin, harus mampu menimbulkan suatu hubungan yang win-win dan jangan sampai menimbulkan dispute baik pinjaman online apalagi yang ilegal," ucap Sandiaga.