TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjajaki usia ke satu dekade, PT Pupuk Indonesia (Persero) terus melakukan transformasi di segala lini, termasuk di bidang sumber daya manusia (SDM) atau human capital management system.
Upaya transformasi tersebut dilakukan untuk mewujudkan insan Pupuk Indonesia menjadi insan berkelas dunia atau world class human capital.
Direktur SDM, Tata Kelola, dan Manajemen Risiko Pupuk Indonesia, Tina T Kemala Intan, menyebutkan bahwa perusahaan memiliki tiga strategi untuk mewujudkan perusahaan dengan world class human capital.
Baca juga: Sukses Jalankan Transformasi Digital, Askrindo Diganjar 2 Awards
Pertama, memperkuat organisasi melalui strategi talent yang lebih baik dengan sistem rotasi. Kedua, memperkuat talent sourcing, diversity, engagement, dan afiliasi kepada Pupuk Indonesia. Dan ketiga, menciptakan kultur yang kolaboratif dan high performing.
“Untuk mendukung upaya tersebut, saat ini kami sedang mengembangkan Human Capital Information System atau HCIS. Dengan sistem ini, pengelolaan human capital di seluruh Pupuk Indonesia grup dapat termonitor dengan baik karena saling terintegrasi,” ujar Tina.
Baca juga: Transformasi Digital, BPR Lestari Catatkan Lebih dari Setengah Juta Transaksi Online
Lebih lanjut Tina menyebutkan bahwa tujuan lain dari HCIS adalah agar proses bisnis bidang human capital dapat berkontribusi maksimal terhadap pencapaian sasaran perusahaan.
Saat ini anggota holding Pupuk Indonesia telah memiliki sistem pengelolaan human capital masing-masing. Sistem ini telah memiliki sejumlah modul seperti manajemen organisasi, administrasi, waktu dan perjalanan, dan sebagainya.
Namun sistem tersebut belum mencakup modul penting lainnya seperti talent acquisition, training management, career development, talent development, talent mobility, succession management, dan sebagainya. Untuk itu, penerapan aplikasi HCIS ini diharapkan dapat mengintegrasikan sistem pengelolaan talenta di Pupuk Indonesia grup secara lebih komprehensif.
Dengan single platform tersebut, Pupuk Indonesia akan memiliki sistem SDM berbasis manajemen talenta dan kinerja. Salah satu manfaatnya adalah mempermudah perpindahan talenta antar perusahaan di Pupuk Indonesia grup.
Baca juga: Bank DKI Terus Lakukan Digitalisasi Pembayaran Nontunai di Pasar Tradisional
Baik dari holding ke anak perusahaan atau sebaliknya, hingga perpindahan talenta di antara anak perusahaan (talent sourcing dan diversity). Sehingga sistem ini akan membuat peta karir talenta menjadi lebih luas. Selain tentunya dapat meningkatkan sinergi atau engagement di lingkup Pupuk Indonesia grup.
“Selain peluang karir diperluas, karena sekarang peta karir karyawan tidak lagi hanya di satu perusahaan, tetapi bisa berkarir lintas perusahaan di seluruh Pupuk Indonesia grup,” jelas Tina.
Dalam menyiapkan SDM berkelas dunia tersebut, Pupuk Indonesia fokus kepada peningkatan kompetensi untuk mampu menghadapi tantangan di kemudian hari. Upaya ini dilakukan dengan menerjunkan para top talent untuk melakukan berbagai project kunci untuk mendukung peningkatan EBITDA. Sekaligus mendorong dihasilkannya terobosan inovasi yang dilakukan unit kerja atau tim.
Pupuk Indonesia juga terus berkomitmen untuk meningkatkan jumlah dan kualitas top talent tersebut. Kemudian mempersiapkan dan mempercepat dalam menghasilkan kader-kader unggul. Hal ini mengingat sebesar 85% talenta di Pupuk Indonesia grup adalah generasi milenial.
Selain program Top Talent, Pupuk Indonesia juga memiliki program Talent Muda berusia 42 tahun ke bawah, hingga Talent Perempuan. Hal ini diwujudkan melalui pembentukan BUMN Muda dan Srikandi Pupuk Indonesia. Tujuannya untuk menjadi wadah bagi para talent agar dapat mengaktualisasikan kemampuannya, sekaligus mendukung kesetaraan gender bagi para talent perempuan untuk dapat memiliki kesempatan berkarir yang sama seperti kaum pria.
Lebih lanjut, Tina menyebutkan bahwa berbagai upaya tersebut turut diperkuat dengan penerapan budaya atau core values AKHLAK dari Kementerian BUMN. Untuk menjalankannya, perusahaan telah memiliki roadmap penerapan budaya AKHLAK, yang merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
“Dengan penerapan human capital management system yang terintegrasi tersebut, maka dapat mempercepat penciptaan kultur yang kolaboratif dan high performing,” ujar Tina.
artikel ini sudah tayang di KONTAN dengan judul Pupuk Indonesia Integrasikan Human Capital Management System