Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Financial Planning Coach Emtrade Aulia Akbar mengungkapkan ada anomali saat Ramadan dan jelang Lebaran, yakni pengeluaran bisa membengkak, padahal frekuensi makan turun jadi sekira dua kali sehari.
Makan yang cuma dua kali itu seharusnya bisa bikin hemat, tapi pengeluaran bisa mendadak bengkak karena beberapa faktor, di antaranya sering menghadiri kegiatan buka bersama alias bukber.
Baca juga: Empat Tips Sederhana Ciptakan Kehangatan Bukber dari Rumah
"Saat ini restoran sudah buka, mal segitu padatnya, ada reuni SMP, SMA, atau kantor lama. Kegiatan ini sudah pasti menguras biaya, ditambah PPN sudah naik," ujarnya dalam acara “Tanya DANA: Keuangan Aman Pasca Ramadan”, Senin (25/4/2022).
Lalu faktor kedua yang bisa membuat pengeluaran bengkak jika tidak dikelola secara baik adalah kegiatan mudik, di mana hampir mirip dengan pariwisata.
Baca juga: Dapat Cuti dan Mudik, ASN Dilarang Bukber dan Open House Lebaran 1443 H
"Kedua, ada yang mudik, sama kayak traveling yaitu ada biaya transportasi, akomodasi, bagi-bagi THR, dan pastinya Lebaran identik baju baru atau belanja," kata Akbar.
Bahkan, dia menambahkan, kaftan menjadi produk yang paling dicari di Indonesia pada sebuah survei saat Ramadan tahun 2021.
"Bayangkan luar biasa konsumsi di Ramadan, termasuk hampers. Ini pengeluaran tidak terduga yang harus diwaspadai," pungkasnya.