News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Sri Lanka, Bank Dunia Hingga China Janjikan Paket Bantuan dengan Total Miliaran Dolar AS

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demonstran menghadapi polisi anti huru hara selama protes ratusan orang di luar rumah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa untuk menyerukan pengunduran dirinya karena krisis ekonomi negara yang belum pernah terjadi sebelumnya memburuk di Kolombo, pada 31 Maret 2022. - Protes yang mencoba menyerbu rumah Sri Presiden Lanka Gotabaya Rajapaksa berubah menjadi kekerasan pada 31 Maret 2022, dengan setidaknya satu orang terluka parah, ketika penduduk mengecam penanganan pemerintah terhadap krisis ekonomi yang melumpuhkan negara itu. (Photo by Ishara S. KODIKARA / AFP)

Cadangan devisa Sri Lanka telah merosot lebih dari dua pertiga dalam dua tahun terakhir. Hal itu dipicu oleh pemotongan pajak dan penguncian akibat pandemi COVID-19 yang sangat merugikan ekonominya.

Apalagi, ekonomi Sri Lanka sangat bergantung pada pariwisata.

Aksi protes jalanan terhadap kekurangan bahan bakar, listrik, makanan dan obat-obatan telah berlangsung selama lebih dari sebulan.

"Kita perlu fokus pada impor penting dan tidak perlu khawatir tentang pembayaran utang luar negeri," kata Gubernur Bank Sentral Sri Lanka, P. Nandalal Weerasinghe, kepada wartawan.

Dia menambahkan, "Sudah sampai pada titik bahwa melakukan pembayaran utang itu menantang dan tidak mungkin."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini