Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MUMBAI – Diskon yang diberikan pemeritah Rusia pada impor minyak mentah, membuat beberapa perusahaan India tergiur untuk memborong komoditi tersebut.
Aksi tersebut sontak mencuri perhatian Amerika Serikat dan para sekutunya, sebelum melangsungkan transaksi impor ini pemerintah India telah beberapa kali mendapatkan peringatan keras dari pejabat AS untuk menghentikan aktivitas bisnisnya dengan Moscow.
Bahkan Amerika Serikat telah mengancam India jika pihaknya melanjutkan transaksi jual beli minyak Rusia maka akan membawa konsekuensi besar pada negara tersebut.
Baca juga: Rusia Disebut Ingin Balas Negara yang Menentang Invasi Ukraina dengan Serangan Siber
Dengan melangsungkan perdagangan ini para analis Amerika Serikat menyebut bahwa India dapat membantu mendorong pemulihan ekonomi Rusia, dengan begitu ketegangan konflik antara Putin dan Ukraina akan semakin berlarut-larut.
Namun nampaknya peringatan ini tak lagi dipedulikan India, pihaknya justru tetap melanjutkan kegiatan impor minyak Rusia di tengah memanasnya perang dengan Ukraina.
Seperti perusahaan minyak dan gas India Gujarat State Petroleum dan GAIL, keduanya dalam beberapa bulan terakhir telah aktif membeli sejumlah kargo gas alam cair dari Rusia dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang harga di pasar global.
Melansir data yang dikumpulkan Business Insider, total pembelian minyak mentah Rusia yang dilakukan India telah mencapai 700.000 barel per hari pada April 2022.
Angka ini melonjak drastis dari pembelian di bulan Januari hingga Maret yang hanya sebesar 300.000 barel per hari.
Baca juga: Antisipasi Serangan Siber Rusia, Amerika Serikat Tingkatkan Penyelidikan Keamanan Terhadap Kaspersky
Keberadaan minyak mentah Rusia kini menjadi penting bagi India, lantaran negara beruang merah telah menyumbangkan pasokan minyaknya hampir 17 persen.
Meski India menjalin hubungan perdagangan yang baik dengan Putin, namun pihaknya menegaskan bahwa akan tetap mempertahankan netralitasnya dalam perang Rusia di Ukraina.
Keputusan India untuk melangsungkan impor minyak mentah justru berbanding terbalik dengan sikap Uni Eropa yang secara resmi telah mengembargo komoditi energi dari Rusia.
Langkah ini diambil Uni Eropa sebagi bentuk kekecewaannya terhadap serangan yang dilakukan Rusia pada Ukraina.