Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana untuk menaikan tarif tiket perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek.
Terkait rencana tersebut, pihak KAI Commuter sebagai operator KRL Jabodetabek masih belum bisa memastikan kapan kenaikan ini akan dilakukan.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, saat ini tarif KRL Jabodetabek masih sama dan belum ada kenaikan. Penyesuaian tarif juga belum ditentukan kapan akan diterapkan.
Baca juga: Tarif KRL Jabodetabek Diwacanakan Naik, Kemenhub Pastikan Tidak Diterapkan Dalam Waktu Dekat
Sementara itu Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati saat dihubungi Tribunnews.com, menyatakan bahwa saat ini pemerintah masih melakukan kajian terkait penyesuaian tarif KRL Jabodetabek.
“Meski begitu, kami tidak akan melakukan penyesuaian tarif perjalanan KRL Jabodetabek dalam waktu dekat ini,” ucap Adita, Jumat (13/5/2022).
Baca juga: Tarif KRL Akan Naik Jadi Rp 5.000, Kemenhub: Masih dalam Kajian
Penetapan penyesuaian tarif KRL Jabodetabek ini, lanjut Adita, tentunya akan mempertimbangkan berbagai kondisi yang berkembang.
Mengenai rencana penyesuaian tarif KRL Jabodetabek, pemerintah akan menyesuaikan tarif sebesar Rp 2.000 untuk perjalanan 25 kilometer pertama.
Kemudian untuk 10 kilometer selanjutnya, akan tetap dikenakan tarif tambahan sebesar Rp 1.000. Dengan ada penyesuaian itu, maka tarif 35 kilometer pertama menjadi Rp 6.000 dan jarak 45 kilometer dikenakan tarif Rp 7.000.