Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan Destinasi Super Prioritas (DSP) Borobudur berpotensi mendatangkan 500 ribu-1 juta wisatawan mancanegara (wisman), jika dikelola dengan baik.
Sandiaga Uno mengatakan, peringatan Tri Suci Waisak 2566 BE/2022 M di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dihadiri oleh lebih dari 2.000 umat Buddha. Menurutnya, jika tidak dibatasi akan lebih banyak lagi yang datang.
"Potensinya menurut Ketua Umum Walubi dan Ketua Umum Permabudhi, bahwa Borobudur jika dikelola baik bisa menarik 500 ribu-1 juta wisatawan mancanegara saat Waisak," ujar Sandiaga Uno di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/5/2022) malam.
Baca juga: Damri Buka Trayek Baru dari Bandara Yogyakarta International Airport ke Candi Borobudur
Sandiaga Uno berujar, kedatangan para wisatawan memberikan dampak ekonomi terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bahkan, keterisian hotel meningkat.
"Kami mendapat laporan semua hotel penuh, restoran juga mendapatkan pesanan yang membludak dan ini betul-betul menggeliatkan pariwisata membangkitkan ekonomi kreatif khususnya di DSP Borobudur," imbuh Sandiaga Uno.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani menerangkan, ke depan akan ada event-event berkelas dunia yang mampu mendatangkan wisatawan mancanegara dan juga wisatawan nusantara.
"Ke depan kalau sudah diizinkan menjadi destinasi beribadah ini akan lebih menarik lebih banyak wisatawan dari Thailand, Malaysia, ASEAN terutama selain event-event berkaitan seni, olahraga, musik, film, dan kita kembangkan juga gastronomi, akan ada chef menggali gastronomi berdasarkan relief Borobudur," katanya.
Baca juga: Mengenal Candi Borobudur dan Tiga Zona Bagian Luarnya
Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Indah Juanita mengatakan, pihaknya akan berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait sehingga wisatawan bisa mendapatkan fasilitas terbaik.
"Para tamu juga tidak hanya datang ke Borobudur tapi seluruh kawasan pariwisata Borobudur sehingga ada travel pattern utk ke seluruh penjuru 30 kabupaten/kota, wilayah luas dekonsentrasi wisatawan diperlukan," ucap Indah.