Akan tetapi, dengan tingginya harga komoditas di tahun ini, saham-saham sektor lain seperti komoditas, perkebunan, dan sektor lainnya bisa akan mendorong kinerja reksadana.
“Namun, untuk reksadana syariah yang offshore akan cenderung lebih tertekan karena adanya konflik geopolitik Rusia - Ukraina, serta angka inflasi global yang tinggi,” terangnya.
Sedangkan Senior Economist Bahana TCW Investment Emil Muhamad bilang, produk reksadana sukuk bisa dijadikan pilihan dalam kondisi saat ini.
Pasalnya, reksadana ini secara kinerja dalam satu tahun terakhir jauh lebih baik dibandingkan dengan reksadana yang berbasis SBN konvensional.
“Reksadana sukuk ini dari sisi kinerja jauh lebih stabil dan minim terdampak volatilitas global, khususnya di tengah situasi seperti saat ini.
Oleh karena itu, reksadana sukuk ini bisa jadi pilihan yang menarik,” tutupnya. (Hikma Dirgantara/Anna Suci Perwitasari)