Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) mengajak semua pemangku kepentingan, terutama pihak swasta untuk ikut serta membangun pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) demi mencapai carbon neutral 2060.
Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, kebutuhan dana untuk pembangunan pembangkit listrik berbasis EBT hingga 2060 diperkirakan mencapai 500 miliar dolar AS.
"Kami tidak bisa jalan sendiri tentunya, kami butuh peran dari selutuh stakeholder dari pihak swasta terutama untuk mengembangkan pembangunan renewable energy power plant," kata Wiluyo secara virtual, Kamis (2/6/2022).
Baca juga: Genjot EBT, PLN Kaji Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut di NTT
Menurutnya, PLN dalam pengembangan pembangkit EBT di dalam Rencana Usaha Penyediaa Tenaga Listrik (RUPTL) hanya sebesar 9 GW atau 900 MW.
"Hampir 12 GW dibangun oleh IPP (independent power producer). Artinya kami buka pintu selebar-lebarnya ke pihak swasta untuk bersama mengembangkan renewable energy ini menjadi ramah lingkungan," ucapnya.
Adapun realisasi dan progres inisiatif PLN menuju carbon neutral 2060, di mana hingga akhir 2021 terdapat tambahan pembangkit EBT baru sebesar 623 MW yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso sebesar 260 MW.
Baca juga: Dirjen EBTKE: Potensi Energi Baru Terbarukan RI Capai 3.686 Gigawatt
Kemudian, PLTA Malea sebesar 90 MW, PLTP Sorik Marapi 57 MW dan PLTP Rantau Dedap 98 MW.
"Hingga April 2022 ada tambahan lagi pembangkit EBT baru sebesar 57 MW, dari PLTM Madong sebesar 11 MW, PLTM Batu Gajah 10 MW, PLTP Sokoria 6,6 MW dan PLTS Selayar 1,3 MW," paparnya.
Wiluyo menyebut, untuk progres PLTA Peusangan 88 MW sudah mencapai 88 persen, Asahan 3 berkapasitas 174 MW sudah mencapai 58 persen, Jatigede 92 persen dengan kapasitas 110 MW.
"Lalu Batang Toru berkapasitas 510 MW sudah 21 persen, Merangin 47 persen, Upper Cisokan tahap persetujuan lender, Kumbih tahap pra konstruksi, dan lainnya," ujar Wiluyo.
Selain itu, PLN juga telah merealisasikan sejumlah program cofiring biomassa PLTU, dedieselisasi, pengembanga PLTB, dan sebagainya.