Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berharap harga tandan buah segar (TBS) sawit di tingkat petani lebih dari Rp 2.500 per kilogram setelah keran ekspor minyak goreng dan CPO dibuka.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan terus memantau dampak dibukanya keran ekspor tersebut terutama terhadap harga TBS di tingkat petani.
Langkah-langkah percepatan ini, kata dia, akan diambil jika nanti harga TBS di tingkat petani dirasa masih terlalu rendah.
Baca juga: Pemerintah Buru Distributor Minyak Goreng Nakal, Luhut Ungkap Sejumlah Kasus
Hal tersebut disampaikannya dalam Konferensi Pers Update Ketersediaan dan Keterjangkauan Minyak Goreng yang disiarkan di kanal Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Minggu (5/6/2022).
"Pemerintah terus secara nonstop menggodok kebijakan terkait hal ini. Kita berharap nanti harga TBS itu tidak kurang dari Rp2.500, dan kita harap juga nanti bisa lebih dari itu," lanjut Luhut.
Ia mengatakan hingga saat ini pemerintah telah membuka peluang lebih dari satu juta ton ekspor yang dilakukan.
Secara bertahap, kata dia, hal tersebut sudah berjalan dengan menggunakan basis kontribusi realisasi domestik pada program SIMIRAH.
"Saat ini jumlah PE (persetujuan ekspor) yang terbit sudah mencapai 251 persetujuan dengan CPO yang bisa diekspor mencapai 302 ribu ton. Dan kami lihat angka ini sudah mulai naik, tapi tentu juga di sana sini karena masalah angkutan kapal, masalah tujuan dan sebagainya juga penting menjadi perhatian kita," kata Luhut.