Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menanggapi pujian Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto terkait program Kartu Prakerja.
Jokowi menyebutkan, kartu prakerja merupakan salah satu program yang berhasil.
Yusuf menerangkan, jika bicara konteks pandemi, maka klaim Jokowi tersebut beralasan.
Kartu prakerja berhasil menjadi salah satu program pemerintah yang bisa menjadi bantalan, sementara bagi kelompok masyarakat yang terdampak dari pandemi untuk bisa survive dalam melewati pandemi 2 tahun terakhir.
Baca juga: CEK LOLOS atau Tidak Kartu Prakerja Gelombang 33, Login www.prakerja.go.id atau Lewat SMS
"Program ini setidaknya memberikan insentif bagi mereka yang membutuhkan agar mereka bisa terjaga daya belinya di tengah penurunan aktivitas perekonomian selama pandemi," katanya, Rabu (22/6/2022).
Di sisi lain Kartu Prakerja juga menjadi semacam bantuan bagi pihak yang ingin membuka usaha sementara.
Beberapa survei yang dilakukan oleh lembaga, baik lembaga pemerintah maupun lembaga penelitian, menunjukkan ada dampak positif yang diberikan oleh program kartu prakerja, terutama sekali lagi untuk menjaga daya beli mereka sementara.
"Namun demikian, jangan dilupakan bahwa program Kartu Prakerja pada dasarnya diperuntukkan untuk meningkatkan skill para pekerja untuk bisa masuk ke lapangan kerja utama," paparnya.
Hal yang menjadi persoalan, kata Yusuf, tidak semua pelatihan yang didapatkan peserta sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia saat ini.
Sementara di sisi lain, proses penciptaan lapangan kerja masih rendahnya membuat keterampilan yang mereka dapatkan dari program Kartu Prakerja belum termanfaatkan secara lebih optimal.
Baca juga: Masih Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 33 di www.prakerja.go.id
Oleh karena itu, untuk pelaksanaan di masa yang akan datang, program kartu Prakerja perlu menyesuaikan dengan kebutuhan skill yang diperlukan tenaga kerja untuk masuk ke lapangan kerja yang tersedia saat ini.
Di saat yang bersamaan, pemerintah juga perlu kebijakan penciptaan lapangan kerja yang disesuaikan dengan program pelatihan yang ditawarkan oleh kartu Prakerja maupun program-program pelatihan yang tersedia saat ini.
"Sederhananya jika penciptaan lapangan kerja tidak terjadi maka mereka yang sudah mendapatkan pelatihan baik itu melalui program Kartu Prakerja ataupun program pelatihan lain, akhirnya tidak bisa terserap ke lapangan kerja formal utama dan pada muaranya kemudian masuk ke lapangan kerja informal yang sifatnya tidak bisa memberikan kesejahteraan yang lebih baik dibandingkan lapangan kerja yang sifatnya formal," paparnya.
Sebelumnya , Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai Kartu Prakerja sebagai salah satu program yang berhasil di pemerintahannya.
Baca juga: Akses www.prakerja.go.id untuk Daftar Kartu Prakerja Gelombang 33, Berikut Cara Lengkapnya
Jokowi secara khusus memuji kinerja Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai salah satu motor penggerak keberhasilan program Kartu Prakerja.
Pujian juga diberikan atas kinerja manajemen pelaksana program Kartu Prakerja yang membuahkan hasil positif, di mana berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 88,9 persen penerima Kartu Prakerja meningkat keterampilannya.