News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Usulan Indonesia Soal Pengendalian Perubahan Iklim Dapat Dukungan dari Negara Anggota G20

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepemimpinan Indonesia dalam pertemuan Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) negara-negara anggota G20 mendapatkan dukungan dari negara-negara anggota termasuk negara yang diundang serta organisasi internasional

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepemimpinan Indonesia dalam pertemuan Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) negara-negara anggota G20 mendapatkan dukungan dari negara-negara anggota termasuk negara yang diundang serta organisasi internasional.

Berbagai isu strategis seperti pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pengendalian perubahan iklim menjadi pembahasan selama pertemuan.

Pertemuan pertama EDM-CSWG sukses diselenggarakan di Yogyakarta pada bulan Maret lalu, dan pertemuan kedua EDM-CSWG tengah berlangsung di Jakarta pada 19-22 Juni 2022. Jumlah delegasi pada EDM-CSWG kedua yang hadir secara faktual juga mengalami peningkatan.

Baca juga: Indonesia Serius Berkomitmen dalam Pengelolaan Lingkungan dan Pengendalian Perubahan Iklim 

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian LHK, Laksmi Dhenwanthi sekaligus Chair 2nd EDM-CSWG menyampaikan bahwa, sebanyak 196 delegasi hadir dalam pertemuan kedua ini yang berasal dari negara anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional.

“Sebanyak 120 delegasi hadir secara faktual di Jakarta, dan 76 delegasi lainnya mengikuti pertemuan secara virtual,” ujar Laksmi dikutip dari situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rabu(22/6/2022).

Sementara itu Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian LHK, Sigit Reliantoro yang juga sekaligus Co-Chair menjelaskan bahwa setelah pertemuan pertama di Yogyakarta, Indonesia telah menerima masukan atas studi-studi pembahasan untuk EDM-CSWG. Sigit kemudian menyampaikan apresiasi atas masukan dan partisipasi dari para delegasi.

“Kami menghargai dan berterima kasih atas masukan berharga Anda yang kami terima setelah pertemuan EDM-CSWG pertama,” ujar Sigit.

Agenda EDM-CSWG mempunyai arti strategis bagi Indonesia dalam Forum G20 untuk menunjukkan kepada dunia, komitmen Indonesia dalam pengelolaan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim yang berkelanjutan.

Baca juga: PBB: Perubahan Iklim dan Perang Ukraina Tingkatkan Angka Pengungsi Dunia

EDM-CSWG pada Presidensi G20 Indonesia kali ini, mengusung tiga isu prioritas yang akan menjadi fokus pembahasan dari setiap pertemuan. Isu tersebut antara lain: (1) Mendukung pemulihan yang berkelanjutan (supporting more sustainable recovery); (2) Peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim (enhancing land-and sea-based actions to support environment protection and climate objectives); dan (3) Peningkatan mobilisasi sumber daya untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim (enhancing resource mobilization to support environment protection and climate objectives).

Tiga isu prioritas dan misi-misi utama EDM-CSWG akan dibahas dan dirumuskan menjadi komitmen kolektif G20 melalui adopsi suatu Communiqué Menteri-Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim G20 sebagai dokumen utama hasil pertemuan. Communiqué ini direncanakan akan diadopsi pada Pertemuan Tingkat Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim G20 yang akan diselenggarakan pada 31 Agustus 2022 di Bali, Indonesia.

Pada EDM-CSWG yang kedua ini, akan dibahas Building Blocks yang membentuk Communiqué bersama tingkat Menteri. Pada bagian Environment Deputies Meeting (EDM) beberapa topik yang akan dibahas antara lain adalah Land Degradation, Halting Biodiversity Loss, Integrated and Sustainable Water Management, Resource Efficiency and Circular Economy, Marine Litter, Ocean Conservation, dan Sustainable Finance.

Baca juga: Menko Airlangga: Pajak Karbon Instrumen Pengendali Perubahan Iklim

Kemudian, pada bagian Climate Sustainability Working Group (CSWG), dilakukan pembahasan 3 studi, yaitu: (1) Peran co-benefit mitigasi-adaptasi untuk menciptakan masa depan yang lebih tangguh bagi semua; (2) Percepatan Implementasi NDC dan transisi berkelanjutan menuju masa depan rendah emisi GRK dan ketahanan iklim melalui pemanfaatan nilai ekonomi karbon; dan (3) memperkuat aksi dan kemitraan untuk inisiatif kelautan yang berkelanjutan. (Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini