Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, kawasan pariwisata Kota Tua seharusnya dapat direnovasi agar menjadi lebih maksimal.
Baik dalam manfaat fungsi bangunan, dan juga dimaksimalkan secara estetika.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Erick saat berkunjung ke Kota Tua pada Minggu (26/6/2022) siang.
Baca juga: Ekonom: Perlu Solusi dari BUMN Selesaikan Masalah Minyak Goreng
"Saya tertarik dan terinspirasi melihat bangunan di sekitar Kota Tua ini," ucap Erick di Jakarta, Minggu (26/6/2022).
"Aset-aset bersejarah ada yang sudah dimanfaatkan dengan baik, seperti PosBloc di Pasar Baru untuk UMKM, produk lokal, seni dan budaya," sambungnya.
Erick kembali melanjutkan, untuk kawasan Kota Tua sendiri masih banyak yang bisa dimaksimalkan.
Ganjar Sebut Indonesia Perlu 3 Pabrik Pupuk Baru, Jika BUMN tak Mampu Bisa Cari Swasta atau Investor
Menteri BUMN Dinilai Mampu Jawab Beragam Tantangan Perekonomian Masa Depan, Bahlil: Punya Visi Besar
Apalagi ada gedung-gedung milik BUMN, seperti Bank Mandiri, Jasindo, Kerta Niaga, atau Cipta Niaga yang menurutnya masih belum maksimal penggunaannya.
Di kawasan seluas 1,3 kilometer persegi, yang juga disebut Batavia Lama (Oud Batavia), Erick memiliki impian mengubah Kota Tua agar lebih bermanfaat dan lebih maksimal seperti halnya Gedung Sarinah di Jakarta Pusat.
Baca juga: Menteri Erick Thohir Ungkap Alasan Renovasi Gedung Sarinah
Terlebih nilai historis Kota Tua jauh lebih kental seiring dengan pembentukan kota Jakarta sebagai ibukota negara.
"Jika Sarinah mampu kita ubah, Kota Tua harus juga bisa. Jika Sarinah kini menjadi daya tarik dan ikon baru Jakarta, maka Kota Tua akan hadir dengan impresi berbeda," papar Erick.
"Karena juga akan ada UMKM, produk lokal, pentas seni dan budaya. Apalagi tak jauh dari sini, ada eks Gedung Arsip Nasional," pungkasnya.