Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Kerajaan Saudi Arabia (KSA) saat ini masih membutuhkan banyak tenaga kesehatan terampil seperti perawat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di Rumah Sakit milik KSA.
Merespon kebutuhan tersebut, Binawan Group bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan KSA mengirimkan 150 tenaga perawat dan bidan dari total 220 kebutuhan tenaga perawat dan bidan untuk bekerja di rumah sakit milik KSA di Provinsi Al-Qassim.
Selanjutnya, diharapkan tidak kurang dari 1500 orang perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang diperlukan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk dipekerjakan di berbagai Provinsi lainnya.
Baca juga: Kemnaker Harap Dubes RI untuk Korsel Kawal Kerja Sama Penempatan dan Pelindungan PMI
Dengan penempatan saat ini, Binawan berhasil memenuhi permintaan tenaga kesehatan dari negara-negara Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Arab Saudi.
Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah, menyatakan, Pemerintah terus mendukung
pengembangan kompetensi dan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil ke luar negeri.
Pengiriman 150 tenaga kesehatan ke KSA menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak tenaga kesehatan yang kompeten dan siap berkompetisi secara global.
"Kami juga berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan Arab Saudi atas kepercayaannya terhadap tenaga kerja Indonesia, dan kepada Binawan yang telah memfasilitasi proses rekrutmen dan pelatihan bagi PMI yang berniat untuk bekerja di luar negeri," ujar Ida Fauziyah.
Dia menambahkan, dengan kerja sama ini kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja Indonesia yang dapat bekerja di luar negeri, dan terus mengedepankan perlindungan dan kesejahteraan bagi PMI.
Baca juga: Tujuh Hari Pencarian, 6 PMI Korban Kapal Tenggelam di Perairan Nongsa Batam Belum Ditemukan
Chairman Binawan Group Ir. Saleh Alwaini, menyatakan, melihat kebutuhan tenaga kesehatan dari berbagai negara, perusahaannya berkomitmen melatih dan mempersiapkan lebih banyak lagi tenaga
kesehatan Indonesia yang terampil dan profesional untuk memenuhi permintaan dari sejumlah negara.
Diantaranya Inggris, Jepang, Amerika, Australia, Singapura, dan Jerman. Dia menjelaskan, program ini juga merupakan sarana peningkatan kompetensi (capacity building) tenaga kesehatan Indonesia.
Menurutnya, ke-150 tenaga kesehatan yang segera berangkat ke KSA memiliki kualifikasi terlatih, siap dan memenuhi standar kompetensi global.
Bersama dengan lembaga-lembaga lain, Binawan melakukan kerjasama untuk merekrut tenaga kesehatan dan memberikan pelatihan untuk memenuhi standar internasional yang dipersyaratkan.
Para nakes dibekali persiapan berupa pelatihan bahasa asing, matrikulasi kompetensi masing-masing profesinya, sesuai dengan standarisasi yang dipersyaratkan oleh lembaga pelayanan kesehatan di luar negeri, terutama di KSA.
Baca juga: Syarat Donor Darah di PMI dan 7 Manfaat Bila Rutin Donor Darah