Sementara itu, Fine Eni Kartika, pemilik usaha Butik Fashion Gerai Hijab, mendapatkan kucuran dana kemitraan dari Pinky Movement sebesar Rp70 juta pada Maret 2022. Dia mengaku mendapatkan informasi tentang dana kemitraan dari grup UMKM Depok. “Dana dari Pertamina saya gunakan untuk pengembangan usaha gerai hijab,“ katanya.
Wanita berpenampilan trendi ini mengungkapkan pada saat ini perkembangan bisnis fesyennya membaik jika dibandingkan pada saat krisis akibat pandemi COVID-19. Dia memasarkan produknya di toko offline di ITC Depok. “Pembelinya masih domestik. Omset masih belum terlalu normal tapi membaik,” tuturnya.
Baca juga: Tak Hanya Implementasikan Aplikasi MyPertamina, Ini Upaya Pertamina Agar BBM Subsidi Tepat Sasaran
Dia menuturkan masih membutuhkan dukungan dan pembinaan dari Pertamina agar produknya menembus pasar ekspor. Sayangnya, pada pameran Inacraft maupun pameran di Turki baru-baru ini dia tidak mendapatkan undangan untuk mempromosikan produk unggulannya. “Mohon support untuk pameran dalam negeri maupun luar negeri,“ harap Fine.
Agar program Pinky Movement lebih menjangkau UMKM, Fine menyatakan bersedia merekomendasikan Program Kemitraan kepada wanita pengusaha lain. “Alhamdulilah saya juga pengurus dan anggota IWAPI Depok,“ katanya.
Pengamat pemberdayaan masyarakat dan perubahan sosial dari Universitas Padjadjaran Bandung, Risna Resnawaty, menilai program Pinky Movement adalah wujud capacity building bagi pelaku UMKM termasuk pengusaha perempuan dan juga wujud dari corporate share value (CSV).
“Jika ditanyakan bagaimana keterkaitan bisnis dengan pelaksanaan CSR di Pertamina ini sangat banyak program yang sudah terkait dengan bisnisnya. Selain Pinky Movement, ada pembinaan bengkel, pelatihan dan pembinaan bagi sopir tangki, dan sebagainya,” kata dia.