Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno ikut berduka atas kejadian tenggelamnya kapal di perairan Taman Nasional Komodo (TNK) pada Selasa (28/6/2022).
Atas kejadian tenggelamnya kapal tersebut, Kemenparekraf langsung menerjunkan tim untuk melakukan review standar-standar kelayakan kapal yang digunakan untuk menyeberangi Pulau TNK.
Sebab kejadian ini menurut Shandiaga sangat tragis melihat kondisi kesiapan kapal yang kurang baik untuk digunakan.
"Iya ini sekarang kita sudah menerjunkan tim untuk melakukan review tentang standar-standar yang kita lakukan di bus pariwisata juga bahwa standar Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability," kata Sandiaga Uno di gedung Balairung Soesilo Soedarman, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (30/7/6/2022) malam.
Baca juga: Penyebab Kapal Tenggelam di Labuan Bajo, Ibu dan Anak Meninggal, 22 Orang Selamat
"Kami sangat berduka cita dan tidak boleh terjadi lagi," sambungnya.
Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk meninjau semua kapal sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan terkait kelayakan berlayar.
"Kita akan berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan dan setempat agar transportasi setempat dapat mengikuti kaidah-kaidah keselamatan, sertifikasi baik juga kelayakan kapal dan nakhodanya harus kita pantau kita tingkatkan dan kita lakukan sosial dan edukasi," kata Sandiaga.
Sebelumnya, sebuah kapal wisata tenggelam di perairan Taman Nasional Komodo (TNK), tepatnya di Pulau Kambing, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (28/6/2022) pagi.
Kapal wisata KLM Tiana Liveaboard itu sebelumnya berangkat dari Labuan Bajo menuju Pulau Padar sekira pukul 05.30 WITA.
Namun di tengah perjalanan, kapal diterpa cuaca buruk dan gelombang tinggi hingga mengakibatkan kapal wisata ini tenggelam.