“Sedangkan 3 lenders yang lain setuju, dan masalah ini malah dijadikan kasus hukum oleh Bank Mandiri,” keluh Darwan.
Darwan pun membantah tuduhan yang menyebut TIE mengalami kredit macet.
Sebab meski terlambat membayar di awal masa Pandemi Covid, TIE telah membayar angsuran sejak tahun 2021 hingga saat ini dan akan terus melakukan pembayaran pinjaman.
Pada tahun 2021 PT Titan telah membayar lebih dari USD 46 juta dan USD 35 juta di tahun 2022. Sementara jatuh tempo utang terbilang masih cukup lama yakni akhir tahun 2023.
“Tahun ini, TIE juga akan kembali mencicil pinjaman. Kami hanya minta keringanan waktu penyelesaian pelunasan selama satu tahun saja,” tutup Darwan.
FOTO ILUSTRASI