Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah pada Rabu (27/7/2022), seiring masih kuatnya sentimen eksternal.
Pada pagi ini, mengutip data Bloomberg sekitar pukul 09.24 WIB, rupiah kembali menembus ke level Rp15.017 dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya Rp14.993 per dolar AS.
Sebelumnya, pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, perdagangan mata uang Rupiah kemungkinan masih akan berfluktuasi dan cenderung melemah ke level Rp15.000.
Ariston kembali melanjutkan, fluktuasi nilai tukar dolar terhadap mata uang lain disebabkan berbagai faktor. Salah satu yang utama adalah sentimen suku bunga the Fed.
“Pasar mewaspadai hasil rapat Bank Sentral AS yang akan dirilis Kamis dinihari pekan ini, terutama arah kebijakan ke depan, apakah the Fed masih akan agresif menaikan suku bunga nya atau sudah memberikan tanda-tanda untuk menghentikan,” ucap Ariston kepada Tribunnews, Selasa (26/7/2022).
Baca juga: Rupiah Hari Ini Diperkirakan Bergerak Stabil di Kisaran Rp 15.000 Per Dolar
Di sisi lain, lanjut Ariston, ekspektasi resesi di AS membantu menahan penguatan dolar AS terhadap rupiah dan mata uang lainnya.
Ia juga mengungkapkan, pasar melihat indikasi resesi dari yield obligasi pemerintah AS tenor jangka pendek yang sudah berada di atas yield obligasi tenor jangka panjangnya.
Baca juga: Selasa Sore, Rupiah Bertahan di Level Rp 14.993 Per Dolar AS, Pengamat: Besok Kembali Melemah
Kemungkinan resesi bisa menghentikan agresivitas the Fed untuk menaikan suku bunga acuannya sehingga dolar AS menjadi melemah.
“Menjelang event pengumuman kebijakan the Fed ini, Rupiah masih akan bergerak dekat kisaran Rp15.000,” pungkas Ariston.