Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai Lufthansa membatalkan lebih dari 1.000 jadwal penerbangan dalam sepekan.
Menurut laman situs Forbes yang dikutip Kamis (28/7/2022), pembatalan jadwal penerbangan ini karena adanya staf darat yang melakukan pemogokan.
Jumlah staf darat yang melakukan pemogokan kerja berjumlah 20.000 staf dan membuat permasalahan terhadap jadwal penerbangan.
Menurut data dari FlightAware, akibat pembatalan jadwal penerbangan ini sebanyak 42.000 penumpang terkena dampaknya.
Lufthansa menyebutkan, telah membatalkan 59 persen penerbangnnya dan diperkirakan 42.000 penumpang terdampak pembatalan tersebut.
Baca juga: Maskapai Easyjet Batalkan 1.394 Jadwal Penerbangan Pada Periode 1-15 Juli 2022
Pembatalan jadwal penerbangan ini bukan hanya terjadi di Eropa saja, di Amerika Serikat setidaknya 16 bandara melakukan pembatalan penerbangan.
Sebanyak 48 persen jadwal penerbangan di Bandara Internasional Miami, kemudian sekitar 41 persen jadwal penerbangan di Bandara Internasional Orlando pun mengalami pembatalan.
CEO Aviations Manual Mark Baier mengatakan, bahwa sebagian besar gangguan penerangan musim panas ini karena kekurangan peralatan dan juga staf.
Tuntut Kenaikan Gaji
Lufthansa batalkan lebih 1.000 penerbangan di Jerman, termasuk di bandara internasional Frankfurt, karena aksi mogok karyawan. Serikat pekerja menuntut kenaikan gaji 9,5 persen, maskapai hanya tawarkan kenaikan 2 persen.
Sekitar 134.000 penumpang maskapai penerbangan Lufthansa hari Rabu (27/07) kemungkinan besar tidak akan mencapai tujuannya.
Karyawan maskapai penerbangan terbesar Jerman itu melancarkan aksi mogok peringatan untuk menegaskan tuntutan kenaikan gaji sampai 9,5 persen. Lufthansa saat ini hanya menawarkan kenaikan gaji sekitar 2 persen.
Serikat buruh Verdi sebelumnya mengumumkan, aksi mogok akan dilancarkan mulai pukul 3.45 pagi hari Rabu (27/07).