News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menilik Kaitan Antara Kenaikan Suku Bunga The Fed, Ekonomi Global, Hingga Nilai Tukar Dolar AS

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di tempat penukaran uang di Jakarta. Kemudian yang kedua, sentimen kebijakan The Fed sangat mempengaruhi fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap mata uang negara lain.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, The Fed menjadi perbincangan masyarakat setelah menaikkan suku bunga acuan.

Setiap kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) ini menimbulkan sentimen terhadap pasar saham, obligasi, transaksi komoditas, hingga perekonomian global.

Lalu, mengapa kebijakan The Fed dapat mempengaruhi ekonomi negara-negara di dunia? Berikut penjelasan Tribunnews.

The Fed adalah The Federal, yang merupakan bank sentral di AS dan juga merupakan lembaga independen.

Dilansir dari Investopedia, The Fed memiliki berbagai wewenang. Yang pertama, The Fed bertugas menjaga stabilitas keuangan.

Kedua, mengawasi dan mengatur lembaga perbankan untuk memastikan keamanan sistem perbankan dan keuangan AS.

Ketiga, menyediakan layanan keuangan, termasuk pengoperasian sistem pembayaran nasional, lembaga penyimpanan, pemerintah AS, dan lembaga resmi asing.

Dan yang keempat, The Fed memiliki tugas melakukan kebijakan moneter nasional dengan mempengaruhi kondisi moneter dan kredit dalam perekonomian AS.

Analis Pasar Keuangan, Ibrahim Assuaibi mengatakan, ada sejumlah hal yang membuat kebijakan The Fed sangat mempengaruhi perekonomian di dunia.

Alasan yang pertama, The Fed merupakan bank sentral dari negara pusat perekonomian dunia. Sehingga kebijakan The Fed menjadi acuan bagi bank sentral negara lain untuk menetapkan kebijakan.

Baca juga: Imbas The Fed Kerek Suku Bunga, Valas dan Aset Finansial di RI Terancam

Oleh sebab itu, sangatlah wajar jika kebijakan The Fed juga mempengaruhi kondisi pasar, baik domestik maupun internasional.

Salah satunya adalah kebijakan The Fed untuk menaikkan suku bunga, sebagai respon untuk menekan laju inflasi yang tinggi di Amerika Serikat.

“Perekonomian AS paling berpengaruh di dunia, yang kedua China. Sehingga pada saat Amerika mengalami permasalahan ekonomi dan juga China, maka akan membuat ekonomi global ikut-ikutan bermasalah,” ucap Ibrahim kepada Tribunnews, Jumat (29/7/2022).

Kemudian yang kedua, sentimen kebijakan The Fed sangat mempengaruhi fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap mata uang negara lain.

Jika nilai tukar dolar AS tak terkendali, dampaknya juga akan dirasakan di perdagangan internasional. Mulai dari pasar saham hingga transaksi komoditas.

Baca juga: The Fed Naikkan Suku Bunga 75 Basis Poin, Begini Dampaknya ke Dolar, Emas Hingga Kripto

Sebagaimana diketahui, kegiatan perekonomian global saat ini menggunakan dolar AS sebagai alat tukar resmi.

Ditambah, hampir semua negara di dunia menjadikan dolar sebagai cadangan devisanya.

“Kenapa resesi dan kenaikan suku bunga berpengaruh? karena mata uang dolar AS saat ini diperdagangkan melalui perdagangan internasional. Baik di saham, valuta asing, di komoditas juga menggunakan dolar AS,” papar Ibrahim.

“Hampir semua negara melakukan ekspor impor menggunakan dolar AS,” tambahnya.

Naiknya Suku Bunga oleh The Fed Berdampak Kepada Aliran Modal Asing

Kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve atau The Fed), memiliki dampak keluarnya aliran modal asing dari pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia.

Baca juga: Terkerek Kenaikan Suku Bunga The Fed, Bitcoin Melesat di Atas 23.000 Dolar AS

Ibra mengungkapkan, kenaikan suku bunga Fed 75 basis poin berdampak negatif di pasar keuangan baik pasar modal maupun pasar surat utang.

Karena investor mulai menahan diri untuk masuk ke aset yang resikonya lebih tinggi dan mencermati langkah Bank Indonesia apakah akan menaikan suku bunga untuk imbangi Fed rate.

“Biasanya kalau The Fed menaikkan suku bunga, bank sentral negara lain juga akan ikut. Dan ini akan berdampak kepada aliran modal asing yang ada di Indonesia, dikarenakan suku bunganya lebih tinggi, dan kemudian orang (investor) akan beralih,” pungkas Ibra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini