Laporan Wartawan Tribunnews, Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mendorong peningkatan ekspor tanaman tanaman hias asli Indonesia ke pasar luar negeri.
“Saya sepakat akan ikut mendorong ekspor tanaman hias Indonesia," ujar Ketua Umum HKTI Moeldoko ssaat pembukaan Jakarta Plant Market (JPM) akhir pekan lalu.
Prospek tanaman hias asal Indonesia saat ini memang masih menjanjikan. Data Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mencatat pertumbuhan ekspor tanaman hias asal Indonesia memang luar biasa.
Pada 2021 lalu ekspor tanaman hias naik hingga 96,79 persen secara year on year mencapai 17,79 juta dolar AS. Tahun ini pertumbuhan ekspor tanaman hias diproyeksikan tidak setinggi di 2021 karena sudah melewati masa pandemi.
Meski demikian, antusiasme pecinta tanaman hias benar-benar terlihat di event Jakarta Plant Market (JPM). Terbukti lebih dari lima puluh peserta ambil bagian dalam Kontes Tanaman Anggrek & Tanaman Syngonium yang sekaligus mengawali rangkaian JPM, Jumat (29/7/2022).
Baca juga: Gairahkan Bisnis Tanaman Hias, JPM Diharapkan Jadi Event Tahunan
Ketua Panitia JPM Andri Satriawan mengatakan, acara langsung dilanjutkan dengan Kontes Tanaman Anggrek & Tanaman Syngonium.
"Dari anggrek dibagi dua kelas, ada kelas spesies dan hibrid, kelas spesies ada tiga juara, kelas hibrid, tiga juara, tapi ada satu best of the best nya dari anggrek," ujarnya.
Baca juga: Daftar 5 Tanaman Hias yang Bakal Populer dan Jadi Tren di Tahun 2022
Kontes-kontes tanaman hias sendiri diikuti peserta dari berbagai daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Timur Tengah, dan lainnya.
Andri menegaskan jika tujuan dari acara ini adalah menjaga eksistensi tanamannya di pasar global, terutama di Indonesia.
"Yang kedua, kita juga selain menjaga eksistensi kita ingin memperkenalkan ke khalayak luas. Banyak yang belum tahu di Ragunan ini ada pasar tanaman di dalam Taman Anggrek Ragunan," ujarnya.