News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indah Logistik Serius Garap Bisnis Kiriman Paket B2C, Mulai dari 1 Kilogram

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rahmad Puji, Direktur Operasional Indah Logistik Group

Strategi untuk menciptakan popularitas perusahaan ini di internet dilakukan melalui website perusahaan dan akun media sosial perusahaan di Instagram, Youtube dan di Tiktok.

"Di social media kita angkat konten program promo seperti gratis ongkir  cashback dan lain-lain. Kami memiliki tim digital marketing yang mengolah program-program kampanye pemasaran di Indah Logistik," ujar Rahmad Puji.

Dalam mengelola wilayah kiriman logistik, Indah Logistik membagi area kiriman dalam beberapa zona seperti zona Sumatera, Jawa, hingga Indonesia Timur.

Baca juga: Pacu Transformasi Digital UMKM, Mekari Conference 2022 Bangkitkan Dunia Usaha

"Kami saat ini sedang ekapansi di Kalimantan dan wilayah Timur Indonesia. Tahun 2022 ini kami lakukan pengembangan di daerah tersebut. Kita ingin hadir tidak hanya di perkotaan saja tapi juga kuat di kecamatan dan ke depan menjangkau ke desa-desa," kata Rahmat.

"Kami menggunakan skema tarif terendah untuk 1 sampai 10 kilo bahkan juga untuk kiriman sampai 50 kg atau di atas 50 kg karena kami menerapkan tarif terjangkau. Sementara untuk kemitraan keagenan, kami menerapkan biaya registrasi 2 juta per agen yang baru bergabung. Untuk saat ini kami gratiskan biaya pendaftaran untuk agen baru selama pendaftaran periode Juni sampai 17 Agustus 2022," bebernya.

Tri Raharjo, CEO Tras N Co mengatakan, perusahaan seperti Indah Logistik harus mampu memahami karakter setiap media sosial karena masing-masing media sosial memiliki karakter berbeda.

"Kalau sekarang trennya adalah penggunaan Tiktok untuk alat komunikasi ke masyarakat luas sedang tinggi. Platform ini bisa dimanfaatkan untuk membuat konten edukasi," ujarnya.

"Edukasi ke mass market di bisnis logistik B2C itu effort-nya lebih besar, pick up point juga harus menyebar luas mendekati ke konsumen secara langsung sekaligus mendorong partisipasi masyarakat lebih luas melalui sistem keagenan," ujar Rahmad Puji.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini