Perusahaan juga menganalisis peluang keuntungan dari bisnis tersebut. Dari cara perhitungan itu diperoleh kesimpulan bahwa bisnis penyedia bahan baku kebab masih menguntungkan.
Eko mengatakan, pihaknya juga melakukan restrukturisasi organisasi di tubuh perusahaan. “Karyawan diberi target dan KPI (Key Performance Indicator) lebih, khususnya karyawan yang porsi pekerjaannya masih sedikit, atau pilihannya resign, ” ungkap Eko yang merupakan CEO termuda perusahaan yang go public di Indonesia.
Bersamaan dengan restrukturisasi itu, dua anak muda tersebut kemudian membangun relasi dan kolaborasi. Termasuk bekerja sama dengan sejumlah artis papan atas untuk meningkatkan brand awareness.
”Jadi dibikin eksis lagi, kuncinya inovatif, adaptif dan kolaboratif,” tutur Eko.
Pelan-pelan, brand Baba Rafi yang paling populer di antara brand lainnya itu kembali mendapat perhatian masyarakat. ”Setelah sukses, jenis bisnisnya ditambah. Dari sebelumnya hanya buka outlet menjadi berpikir tentang penyedia bahan baku,” paparnya.
Saat pandemi Covid-19 menghajar Indonesia 2020 lalu, SKB Food juga mampu bertahan. Tentu, hal itu tidak mudah. Kala itu, anak-anak muda di SKB Food membuat strategi stokis bahan baku di setiap kota besar. Dengan begitu outlet-outlet bisa dikontrol. ”Bahan baku juga tidak banyak yang bocor karena ada penanggung jawab setiap stokis,” paparnya.
Semua upaya itu mengantarkan SKB Food menjadi perusahaan waralaba kebab pertama yang melantai di BEI. Perusahaan itu menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan kode emiten RAFI. SKB Food akan melepas 948 juta saham atau setara 30,1 persen dari total saham perusahaan.
Pada proses Penawaran Umum Perdana, saham RAFI mencatat pemesanan saham mencapai Rp 1,567 triliun atau mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 82 kali dari pooling (penjatahan terpusat).
Dengan prestasi tersebut, Eko dan Jadug mencatatkan sejarah sebagai profesional di bawah usia 30 tahun yang membawa perusahaannya go public.
Eko dan Jadug berharap langkahnya bisa menjadi motivasi bagi para pelaku usaha UMKM di Indonesia untuk terus berkembang menjadi lebih baik.