News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekonom Indef: Kenaikan Konsumsi Masyarakat di Kuartal II Tertolong Momen Ramadan dan Idul Fitri

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Indef memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tidak akan seimpresif kuartal II.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengungkap pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di kuartal II-2022 ditopang konsumsi masyarakat.

Menurutnya, pada kuartal II, ada beberapa momen yang memicu naiknya konsumsi masyarakat.

"Kenaikan konsumsi masyarakat sekitar 5,51 persen, ini sangat tertolong karena momen Ramadan, Idul Fitri, serta persiapan ajaran baru. Makanya kalau kita lihat pertumbuhan konsumsi masyarakat itu naik tajam sekali," ujarnya di Jakarta, Sabtu (6/8/2023).

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II 2022 Tembus 5,44 Persen, Kinerja Menko Airlangga Diapresiasi

Meski demikian, Huda memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tidak akan seimpresif kuartal II.

Hal itu disebabkan tidak ada momen yang mendorong konsumsi masyarakat.

"Kuartal III tidak ada momen untuk tumbuh lebih cepat. Jadi kita akan menyaksikan pertumbuhan ekonomi akan melambat di Kuartal III," terusnya.

Pada kuartal IV, pertumbuhan ekonomi bisa ditingkatkan lagi. Dengan catatan, inflasi bisa ditekan serendah mungkin. Menurutnya, kenaikan harga komoditas dalam negeri akan memicu inflasi karena menekan daya beli masyarakat.

Baca juga: Menko Airlangga: Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini 5,2 Persen

"Bahkan kalau inflasi terlalu tinggi, pertumbuhan ekonomi bisa di bawah 5 persen," tandasnya.

Huda mengungkapkan ada beberapa faktor yang menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti konsumsi masyarakat, investasi, dan ekspor. Dari ketiga faktor tersebut, konsumsi masyarakat adalah yang paling utama. Oleh sebab itu, pemerintah diharapkan mampu menekan inflasi agar tidak terlalu tinggi agar daya beli masyarakat tetap terjaga.

"Bagaimana caranya? Pasti harus menjaga inflasi dengan berbagai cara, misal menstabilkan harga pangan, kalau pemerintah ingin menaikkan harga BBM pertalite dan gas 3 kilogram pasti harus menjaga daya beli masyarakat dengan subsidi misalnya," terangnya.

Huda juga menekankan konsumsi pemerintah juga harus ditingkatkan pada kuartal III.

Walau kecil, konsumsi pemerintah juga bisa membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Mungkin kuartal III itu bisa dimanfaatkan. Karena walaupun kecil porsi ke PDB, akan sangat membantu," pungkasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini