News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gagas: Efisiensi Penggunaan Gaslink Cylinder Capai 11 Persen Dibanding Gas Tabung Non Subsidi

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu afiliasi Subholding Gas Pertamina, PT Gagas Energi Indonesia (“Gagas”) menghadirkan Gaslink untuk memperkuat penyaluran gas beyond pipeline.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Subholding Gas Pertamina melalui Anak Perusahaan PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) menyampaikan efisiensi dari penggunaan Gaslink Cylinder yaitu saving volume sekira 7 – 11 persen dibanding gas tabung non subsidi.

Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah mengaku optimis dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi Compressed Natural Gas (CNG), Gaslink Cylinder.

"Efisiensi yang didapat adalah 11 persen lebih rendah dibandingkan harga gas tabung non subsidi. Dengan kondisi minyak dunia yang semakin meningkat saat ini, tentunya efisiensi yang didapat akan semakin besar," ujar Hardiansyah dalam keterangannya, Selasa (23/8/2022).

Baca juga: Agar Berdaya Saing, Gagas Pasok Energi Bersih ke Produsen Rotan

Perhitungan volume gas yang terpakai Gaslink Cylinder, ucap Hardiansyah, sama seperti gas pipa, dimana gas yang dibayar sesuai volume gas yang dipakai oleh pelanggan.

"Jadi dari volume saving, dari harga juga saving, sehingga double savingnya," imbuh Hardiansyah.

Hardiansyah menjabarkan, pengguna Gaslink Cylinder sudah cukup banyak mulai dari restoran hingga hotel, yang lokasinya memang tidak dekat dari jaringan pipa gas bumi PGN.

Berkaca rata-rata pemakaian Gaslink Cylinder di Tangerang sudah sekitar 200.000 M³ per bulan. Gagas akan menggunakan memakai GTM (gas transportation modul) untuk membawa gas bumi.

Baca juga: Gagas Energi Rambah Kota Batam Pasarkan Layanan Gaslink C-cyl

"Kemudian nanti untuk storage gas ditempatkan di samping Meter Regulating Station (MRS) PGN, sehingga tidak perlu pasokan dari pipa," tutur Hardiansyah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini