Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di level Rp 14.897 pada Senin (29/8/2022) sore.
Sebelumnya pada penutupan Jumat (27/8/2022), mata uang Garuda berada di level Rp 14.822.
Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap Rupiah, dipengaruhi adanya faktor eksternal dan internal.
Baca juga: Senin Pagi Rupiah Menguat Tipis Terhadap Dolar AS, di Level Rp14.816
Untuk faktor eksternal, sentimen kenaikkan suku bunga the Fed masih menjadi penyebab utama.
“Dolar AS melonjak ke level pada hari Senin setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan suku bunga akan dipertahankan lebih tinggi lebih lama untuk menurunkan inflasi yang melonjak,” ucap Ibrahim kepada Tribunnews, Senin (29/8/2022).
Kemudian untuk faktor internal, sentimen isu kenaikkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi juga mempengaruhi nilai tukar Rupiah.
Jika harga BBM naik, hal tersebut bakal berdampak kepada inflasi dan perlambatan ekonomi nasional.
Sehingga, apabila nilai tukar dolar AS tak terkendali, dampaknya juga akan dirasakan di perdagangan pasar saham hingga transaksi komoditas.
Dengan demikian, nilai tukar Rupiah bakal berfluktuasi dan berpotensi kembali melemah di rentang Rp14.817 hingga Rp14.950.
Baca juga: Dibayangi Isu Harga BBM Naik, Nilai Tukar Rupiah Pekan Depan Diprediksi Melemah
“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.880 hingga Rp14.950,” pungkasnya.