Meningkatnya penggunaan transportasi publik secara langsung pun akan meningkatkan efisiensi biaya penyelenggaraan transportasi publik itu sendiri.
Dalam jangka pendek, Pemerintah paling tidak tetap perlu menjaga status quo dari kebijakan terkait push strategy yang telah berjalan agar momentum penyelenggaraan – dan penggunaan – transportasi publik dapat termanfaatkan dengan baik dan mewujudkan sistem transportasi yang memiliki konsumsi energi dan ruang jalan yang lebih efisien, serta ramah lingkungan ke depannya.
Baca juga: Menko Airlangga: Pemerintah Masih Pantau Laju Inflasi Akibat Kenaikan Harga BBM
Dalam jangka menengah dan panjang, rencana-rencana pemerintah untuk menerapkan kebijakan push strategy lainnya tetap harus dilanjutkan.
4. Percepatan Elektrifikasi Transportasi dan Pengembangan Energi Terbarukan
Dalam jangka panjang, peralihan ke transportasi berbasis listrik energi terbarukan, baik untuk transportasi publik maupun kendaraan pribadi, akan membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak.
"Harga listrik dari energi terbarukan lebih tahan terhadap fluktuasi harga komoditas global dibanding bahan bakar minyak, sehingga dapat menekan gejolak serupa di masa depan," terang Clean Fuel Specialist - Institute for Essential Services Reform (IESR) Julius Christian.
Selain itu, sumber energi terbarukan tersedia secara berlimpah di Indonesia, sehingga akan berdampak positif bagi ketahanan energi nasional.
Oleh karena itu, pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang mendukung dan mampu menarik investasi di transportasi berbasis listrik dan energi terbarukan.
"Pemberian insentif untuk kendaraan pribadi berbahan bakar minyak perlu dikurangi, diikuti dengan rencana pelarangan penjualan di jangka panjang," imbuh Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) Ahmad Safrudi.