Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke level Rp15.035 pada Kamis pagi pukul 09.09 WIB (22/9/2022).
Sebelumnya pada Rabu (21/9/2022) sore, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp14.997
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra sebelumnya mengatakan, pelemahan rupiah karena antisipasi pasar terhadap hasil rapat Bank Sentral AS yang akan diumumkan dini hari nanti.
Ia melanjutkan, pasar mengantisipasi kemungkinan The Fed memberikan indikasi bahwa kebijakan pengetatan moneter atau kenaikan suku bunga acuan akan terus dilakukan.
"Kenaikan terus dilakukan hingga tingkat inflasi AS turun ke level target di kisaran 2 persen," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Rabu (21/9/2022).
Karena itu, kalau terindikasi kelanjutan pengetatan moneter, dolar AS mungkin bisa menguat lagi terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah.
Sementara itu, menurut Ariston bisnis yang terkait ekspor yang mendapatkan keuntungan terkait penguatan mata uang Negeri Paman Sam.
Baca juga: Rupiah Hari Ini Diperkirakan Melemah oleh Sentimen Kenaikan Suku Bunga The Fed
Meski ekspor pastinya diuntungkan dengan pelemahan rupiah, tapi di sisi lain harga barang-barang konsumsi yang mengandung bahan impor bisa naik dan mengurangi permintaan.
Adapun dari sisi pemerintah, Ariston menambahkan, nilai tukar rupiah masih dalam rentang proyeksi dalam APBN tahun 2022.
Baca juga: Pengamat Pasar Uang: Pelemahan Rupiah di Level Rp15.000 Per Dolar Masih Akan Berlanjut
"Level rupiah yang sekarang masih dalam asumsi makro yang dibuat pemerintah untuk tahun 2022, antara Rp14.500 hingga Rp14.900 per dolar AS," pungkasnya.