TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peresmian ruas Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) Seksi 1A oleh Presiden Joko Widodo Selasa lalu diyakini akan semakin menggairahkan pasar properti di Jabodetabek, khususnya di selatan Jakarta.
Ruas Tol Serbaraja Seksi 1A menghubungkan ujung jalan tol eksisting Ulujami-Pondok Aren-Serpong memiliki panjang 4 kilometer dan merupakan bagian dari lanjutan pembangunan Tol JORR 3, bersama Tol JORR 2 yang direncanakan selesai pada 2023.
Pembangunan Tol Serbaraja ini bertujuan untuk mempercepat mobilitas masyarakat serta mengurai kemacetan di DKI jakarta khususnya dari arah Barat ke Timur atau sebaliknya agar tidak perlu melalui tengah Jakarta.
Baca juga: Jokowi Resmikan Jalan Tol Serpong-Balaraja Seksi 1A Sebagai Proyek Strategis Nasional
Dengan beroperasinya Tol Serbaraja seksi 1A ini diyakini akan diikuti dengan tingginya kebutuhan akan hunian yang berkualitas dengan harga terjangkau sekaligus memudahkan akses masyarakat ke berbagai tujuan.
Geliat di sektor infrastruktur ini disambut pengembang dengan membangun kawasan perumahan baru. Seperti dilakukan grup Ciputra, melalui anak usaha Ciputra Residence, pengembang ini membangun proyek terbaru CitraGarden Serpong, berjarak 10 menit dari Pintu Tol Serbaraja Seksi 1A.
"CitraGarden Serpong kami kembangkan dengan konsep Green Development, di atas rencana total lahan seluas 350 Ha," ungkap Budiarsa Sastrawinata, Managing Director Ciputra Group dalam keterangan persnya dikutip Minggu, 25 September 2022.
Hunian ini juga terhubung ke infrastruktur kereta api karena berdekatan dengan Stasiun KA Cisauk yang sudah terkoneksi dengan Terminal Intermoda (hub transportasi) dan berdekatan pula dengan AEON Mall, Universitas Atma Jaya, dan Universitas Prasetya Mulya di kawasan BSD.
Baca juga: Akses Terputus Karena Proyek Tol Serpong-Balaraja, Warga Minta Dibangun JPO
Konsep EcoCulture
Budiarsa mengatakan, pihaknya mengusung konsep pengembangan Green Development di proyek propertinya ini sejalan dengan konsep pengembangan berkelanjutan EcoCulture yang diusung Ciputra Residence.
Konsep EcoCulture menekankan pada kawasan hunian dan area komersial didesign lebih hijau, infrastruktur dan penataan jalan utama lebih hijau, pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) yang menghubungkan kawasan hunian dan komersial, pembuatan ribuan lubang biopori untuk menjaga kualitas resapan air tanah, dan penyediaan danau sebagai retention pond.
Lampu penerangan jalan umum (PJU) akan menggunakan lampu hemat energi LED. "Kami juga akan memperbanyak tanaman peneduh untuk menyegarkan lingkungan agar bisa menurunkan suhu di areal mikro, sekaligus memperbanyak oksigen di lingkungan ini," katanya.
Di samping perawatan lingkungan dan pembangunan infrastruktur, menurut Budiarsa, seluruh pembangunan hunian dan area komersial di CitraGarden Serpong juga menggunakan material bangunan ramah lingkungan, misalnya mengurangi pemakaian bahan kayu dan tidak memakai produk-produk yang tidak ramah lingkungan lainnya.
Menurutnya, cara ini dilakukan untuk menyempurnakan hunian ramah lingkungan, sehingga semua produk rumah, ruko dan perkantoran didesain dengan pertimbangan pencahayaan alami dan sirkulasi udara dengan matang.
Baca juga: Jokowi Resmikan Jalan Tol Serpong-Balaraja Seksi 1A Sebagai Proyek Strategis Nasional
"Ini didasari dengan studi sun path analysis, wind profiling, dan solar exposure, sehingga desain rumah disesuaikan dengan konsep green house dengan memanfaatkan bukaan ruang yang memudahkan cahaya masuk dan udara bersirkulasi sempurna, sehingga rumah akan lebih terang secara alami meski tidak banyak menggunakan lampu, sekaligus kesejukan akan tetap terjaga dengan meminimalkan kerja AC," kata Budiarsa.
Di tahap awal, pihaknya memasarkan 2 cluster sekaligus berupa rumah tapak atau landed house harga terjangkau yang terdiri dari rumah 1 lantai dan rumah 2 lantai, yang rencananya akan grand launching di Februari 2023.