Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, DOHA – TotalEnergies telah menandatangani kesepakatan investasi senilai 1,5 miliar dolar AS dengan produsen gas alam yakni QatarEnergy.
Kepala eksekutif TotalEnergies, Patrick Pouyanne dan Menteri Energi Qatar, Saad Sherida al-Kaabi mengumumkan bahwa raksasa energi Prancis akan memiliki 9,3 persen saham di proyek gas North Field South.
“QatarEnergy bergerak maju, untuk membantu memenuhi permintaan global yang meningkat akan energi yang lebih bersih,” kata al-Kaabi, mengacu pada perusahaan minyak milik negara.
Baca juga: PGN Kenalkan Proyek Inisiatif Energi Gas Bumi dan LNG yang Low Carbon di Pameran Gastech
Al-Kaabi juga menyebut, gas alam cair (LNG) dipandang sebagai alternatif yang lebih bersih untuk bahan bakar minyak (BBM) dan juga sebagai batu loncatan dalam transisi energi.
Dikutip dari Aljazeera, Minggu (25/9/2022) proyek ini akan meningkatkan kapasitas LNG Qatar menjadi 126 juta ton.
Kemudian, Al-Kaabi mengatakan bahwa TotalEnergies juga akan membantu membiayai ekstraksi gas dari North Field South, yang 25 persennya akan disediakan untuk perusahaan energi asing.
Sementara itu, Shell dari Inggris, Eni dari Italia, ConocoPhillips dari Amerika Serikat dan ExxonMobil juga telah mendaftar untuk menjadi bagian dari proyek North Field East.
“TotalEnergies akan mengambil bagian produksi yang lebih besar jika memungkinkan,” kata Pouyanne.
Baca juga: Harga Energi Meroket, Jerman Terancam Krisis Tisu Toilet
Di sisi lain, Qatar dan Jerman juga telah mengadakan diskusi tentang pasokan gas alam. Kaabi dijadwalkan bertemu Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Minggu (25/9).
Negara Teluk merupakan salah satu produsen LNG top dunia, di samping AS dan Australia, dan LNG dari North Field diharapkan mulai beroperasi pada 2026.
Di samping itu, QatarEnergy memperkirakan bahwa North Field memiliki sekitar 10 persen dari cadangan gas alam dunia.
Cadangan tersebut meluas di bawah laut ke wilayah Iran, di mana upaya Teheran untuk mengeksploitasi ladang gas Pars Selatan telah terhalang oleh sanksi internasional.